Ekspor Kepiting Disebut Jadi Komoditi Andalan Kaltim, Bahan Baku Diambil dari Beberapa Daerah Ini

Kalau dari Baikpapan ada, tapi tidak banyak kepinting, Balikpapan condong lebih banyak ke ikan, katanya.

Denada S Putri
Selasa, 24 Mei 2022 | 08:30 WIB
Ekspor Kepiting Disebut Jadi Komoditi Andalan Kaltim, Bahan Baku Diambil dari Beberapa Daerah Ini
Direktur CV Tiga A, Maryono. [Inibalikpapan.com]

SuaraKaltim.id - Keberhasilan pengiriman kepiting ekspor dari Balikpapan ke luar negeri tentunya patut diapresiasi. Hal ini membuktikan hasil kelautan Kaltim cukup melimpah dan bisa bersaing.

Direktur CV Tiga A Maryono mengungkapkan, untuk kegiatan ekspor ke luar negeri pihaknya sudah memulainya sejak Maret 2021 lalu ke Shanghai. Namun, karena April 2021 ada lock down maka pafd Mei 2021 dipindahkan ke Guangzhou, tapi kemudian Guangzhou juga lock down maka dipindahkan lagi ke Shenzen.

“Untuk hari ini (Minggu, 22 Mei 2022) sesuai dengan kapasitas kami mengirim 5 ton kepiting ke Shenzen, awalnya mau dilakukan April lalu karena bertepatan dengan Ramadan dan lanjut lebaran,maka hari ini baru dilakukan proses pengiriman,” ujarnya, melansir dari Inibalikpapan.com--Jaringan Suara.com, dikutip Selasa (24/5/2022).

Ia mengatakan untuk pengiriman  ke Shenzen sudah yang keempat kalinya, yang mana kepiting dikumpulan dari nelayan yang ada di Kaltim. Seperti dari Hanndil, Sangata dan Bontang.

Baca Juga:Hasil Labfor Terkait Kebakaran Kilang Minyak di Balikpapan Belum Keluar, Polda Kaltim: Masih Dalam Proses

“Kalau dari Baikpapan ada, tapi tidak banyak kepinting, Balikpapan condong lebih banyak ke ikan,” katanya.

Adapun proses kepiting yang akan diekspor juga sesuai dengan ketentuan Menteri Kelautan. Yakni kepiting dengan ukuran 250 gram dan dalam kondisi hidup.

“Untuk memastikan kepiting dalam kondisi segar, kami punya unit pengelolaan  karena pengiriman ke cina cukup ketat, sehingga kemasan dan mutu jaminan sangat diperlukan,” imbuhnya 

Ia menjelaskan, jika dulu nelayan mencari pembeli, maka sekarang pembeli yang mencari nelayan untuk memenuhi barang ekspornya. Sehingga, dibutuhkan supplier yang harus memiliki great B, karena ini berkaitan dengan standar permintaan dari negara yang akan diekspor.

“Kalau Cina itu minimal dia maunya suppliernya bergreat B, beda dengan Perancis yang mau suppliernya bergreat A,” akunya.

Baca Juga:Kapolri Listyo Sigit Prabowo Ucapkan Terimakasih ke Jokowi Karena Buka Ekspor CPO, Netizen Protes: Bapak Mewakili Siapa?

Ia membeberkan, memang selain Cina, Perancis juga termasuk negara yang menjadi target ekspor kepiting. Hanya saja, persyaratan yang diminta cukup ketat. Termasuk great supplier yang harus A.

“Jadi belum bisa dilayani, sebenarnya permintaan cukup besar satu bulan minimal 1 dan 2  kontainer,” pungkasnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini