SuaraKaltim.id - Wakil Ketua Komisi X DPR RI, Hetifah Sjaifudian turun tangan menempa talenta-talenta kreatif yang ada di Benua Etam. Teranyar, politisi Partai Golkar itu, menggelar pelatihan bertajuk “Sosialisasi Program Pengembangan Ekonomi Kreatif Deputi Bidang Ekonomi Digital dan Produk Kreatif” di Hotel Novotel Balikpapan, Kamis (26/5/2022).
Menurutnya, di era digital saat ini, usaha mikro kecil menengah (UMKM) harus mampu beradaptasi. Terlebih, Kaltim disebutnya memiliki potensi besar di dunia ekonomi kreatif (Ekraf).
“Walaupun usaha kesannya bukan kreatif, seperti nasi goreng, lalap, gudeg, tetap harus mengemas dan memasarkan produknya dengan cara kreatif. Selain itu, juga harus punya email, sosial media, dan akun pesan antar. Jadi, selain nilai produk bertambah, juga dapat menjaring pasar lebih luas,” terangnya, melansir dari Presisi.co--Jaringan Suara.com, Minggu (29/5/2022).
Saat pelatihan yang dihadiri oleh 60 peserta itu, dia juga mengajak Riwud Mujirahayu, Sekretaris Deputi Bidang Ekonomi Digital dan Produk Kreatif, Muhaimin Plt Sekretaris Daerah Kota Balikpapan, Arief Dwiyanto Sekretaris Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata Balikpapan, serta narasumber Gais Andrew dan Filsa Budi Ambia. Termasuk, 9 fasilitator yang merupakan muda-mudi Balikpapan tersebut bertugas mengajarkan para pelaku UMKM.
Di mata wanita berhijab ini, Kaltim sudah punya modal sangat besar. Khususnya di sektor pariwisata ekrafnya. Hingga berkah menjadi IKN seharusnya bisa dimanfaatkan.
"Market Kaltim untuk produk Ekraf juga masih sangat luas, mulai dari kuliner, fashion, kriya, baik di tingkal lokal, nasional, maupun internasional,” paparnya.
Sementara, para fasilitator yang terlibat dalam pelatihan kali ini, disebutnya, masuk dalam bagian Hetifah Creative Economy Circle atau HCEC.
Melalui HCEC, para pelaku ekraf Kaltim dapat berjejaring, bertukar informasi dan gagasan, serta menjadi mentor bagi satu dan lainnya.
"Semangat HCEC adalah dari Kaltim untuk Kaltim,” tegasnya.
Menambahkan, Riwud Mujirahayu sampaikan pentingnya sinergi Kemenparekraf dengan DPR RI untuk kemajuan Ekonomi Kreatif.
“Kami sangat bangga memiliki Ibu Hetifah yang selalu mendukung anggaran program pengembangan pariwisata dan ekonomi kreatif di Indonesia, khususnya Balikpapan. Contohnya bantuan PEN musik dan film sebesar 75 Milyar. Harapannya, kolaborasi antara DPR dan Kemenparekraf akan terus berlangsung dengan baik mengingat Ekraf menjadi andalan pandemi dan paska pandemi,” ujarnya.
Tak ingin ketinggalan, Muhaimin turut berbagi pengalamannya dalam mempromosikan UMKM produksi rumahan.
“Eco Print usaha keluarga kami yang bernama IM Pelita merintis dari bawah selama 2 tahun. Istri saya belajar dari sosialisasi, awalnya tidak bisa menjahit, hingga bisa menjadi desainer, dan kini jaket kami dipakai Pak Sandi Menparekraf. Intinya, kalangan 50 tahun keatas tidak ada kata terlambat. Berkarya dalam kebersamaan keluarga pasti bisa meningkatkan ekonomi keluarga,” ucapnya.
Selama kegiatan, Gais Andrew dan Filsa Budi Ambia juga banyak berbagi pengalaman mereka ke para peserta pelatihan, terkait dengan optimalisasi sosial media, sebagai sarana promosi produk para pelaku UMKM, yang jika dilakukan dengan benar, mampu menjangkau pasar yang lebih luas, hingga ke luar daerah.