Hadiwijaya menjelaskan pada umumnya pasien rujukan dari RSUD Paser merupakan pasien dengan kasus berat yang memerlukan intervensi dokter spesialis konsultan.
Misalnya, kasus kanker yang perlu kemoterapi, rencana persalinan dengan kemungkinan komplikasi atau kemungkinan plasenta sulit untuk dilepaskan sehingga bisa terjadi perdarahan hebat.
"Contoh lain adanya rujukan dikarenakan tidak ada dokter spesialis jantung di sini," katanya.
Hadiwijaya menambahkan, selain semua keluhan itu ada juga keluhan warga yang tidak kalah penting yaitu soal keramahan tenaga kesehatan.
"Terkait itu Direktur mengarahkan untuk kembali diadakan workshop servis exellent," ujar Hadiwijaya. (Antara)