Pemkot Balikpapan Khawatirkan Curah Hujan Tinggi, Karena Gagal Panen?

Saat ini, katanya, puluhan hektar tanaman padi dan sayuran khususnya di Balikpapan Utara dan Timur bergantung pada cuaca.

Denada S Putri
Kamis, 01 September 2022 | 16:36 WIB
Pemkot Balikpapan Khawatirkan Curah Hujan Tinggi, Karena Gagal Panen?
Ilustrasi padi yang terendam banjir dan gagal panen. [ANTARA]

SuaraKaltim.id - Hujan dengan intensitas tinggi yang belakangan kerap terjadi dikhawatirkan akan menyebabkan petani di Kota Balikpapan akan gagal panen.

Hal itu disampaikan Kepala Dinas Pangan, Pertanian dan Perikanan (DP3) Kota Balikpapan Heria Prisni. Saat ini, katanya, puluhan hektar tanaman padi dan sayuran khususnya di Balikpapan Utara dan Timur bergantung pada cuaca.

Dia menjelaskan, curah hujan yang tinggi akan menyebabkan pasir menempel pada daun tanaman dan jika tidak segera di siram maka akan menyebabkan tanaman membusuk.

“Kalau hujannya akan mempengaruhi tumbuh kembang tanaman seperti sayuran,” ujarnya, melansir dari Inibalikpapan.com--Jaringan Suara.com, Kamis (1/9/2022).

Baca Juga:Susi Air Terbang Perdana Balikpapan - Mamuju

Sehingga ketika musim hujan, biaya produksi petani akan meningkat. Karena tanaman harus disiram setelah hujan deras.

Dia mengatakan seperti sayuran, yang akan cepat mati jika tak segera ditangani saat hujan mengguyur.

“Karena seperti sayuran bayam dan sebagainya kalau sudah kena hujan lebat, pasir-pasir tanah akan menempel ke daunnya. Kalau dia tidak siram akan mengakibatkan busuk,” ucapnya.

“Makanya kalau habis hujan itu mereka (petani) harus menyiram. jadi kerja petani yang tambah berat, harus rajin petani,” imbuhnya.

Begitupun katanya, tanaman padi, juga jika terendam banjir akan membusuk dan mati. Sehingga pengairan ataupun drainasenya harus lebih baik untuk mencegah tanaman padi terendam banjir.

Baca Juga:Persiba Balikpapan vs Persipura di Stadion Batakan, Panpel Siapkan 10 Ribu Tiket

Pasalnya, sudah pernah petani di Balikpapan mengalami gagal panen akibat banjir dan curah hujan yang tinggi.

“Yang gagal panen itu akibat pembuahan dulu terganggu, karena hujannya lebat,” katanya.

Namun hingga kini lanjutnya, meski curah hujan tinggi, namun masih belum ada laporan gagal panen.

“Titik-titik banjir kemarin sih ada, cuma cepat surutnya. Tidak ada yang menganggu,” sambatnya.

Salah satu yang dikhawatirkannya di Kelurahan Teritip Balikpapan Timur. Saat hujan dengan intensitas tinggi dalam beberapa hari terakhir. Namun belum ada laporan dari para petani.

“Yang kita khawatirkan di sawah kita di Teritip itu, mungkin drainasenya sudah di perbaiki jadi gak banjir disana. Memang tinggi airnya, cuma cepat surutnya,” tandasnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini