SuaraKaltim.id - Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) RI, Siti Nurbaya Bakar mengungkapkan bahwa pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) tidak akan merusak hutan alam.
Dirinya mengatakan, kehadiran IKN justru akan memberikan dampak positif dan luas bagi aspek ekologi, ekonomi dan sosial budaya masyarakat.
"Kehadiran IKN juga akan memberikan kontribusi terhadap pencapaian target Folu Net Sink 2030 (kontribusi penurunan emisi yang ditetapkan secara nasional pada 2030),” katanya di Gelora 27 September Unmul, Selasa (28/9/2022).
Hal itu disampaikan Siti Nurbaya Bakar saat mengisi Orasi Ilmiah pada Rapat Senat Terbuka dalam rangka Dies Natalis Universitas Mulawarman Ke-60.
Baca Juga:Badan Otorita Optimis, IKN Nusantara Berkelas Dunia: Kota yang Sehat
Dalam Orasi ilmiah tersebut, Siti Nurbaya mengangkat tema "Membangun hutan tropika basah Kalimantan Timur modalitas menuju Indonesia's Folu Net Sink 2030".
Di depan ribuan mahasiswa, Siti Nurbaya menguraikan IKN akan terdiri dari daratan seluas 256.000 hektare, termasuk kawasan Ibu Kota Nusantara (KIKN) 56.000 hektare yang di dalamnya terdapat Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP) 6.600 hektare. Sementara kawasan pengembangan IKN seluas 199.000 hektare dan luas wilayah laut 68.000 hektare.
Dirinya juga menjelaskan tentang konsep forest city IKN. Menurutnya, forest city IKN akan menyeimbangkan ekologi alam, kawasan hutan dan sistem sosial secara harmonis.
“Konsep forest city adalah sebuah kota berbasis lanskap yang menempatkan ekosistem hutan sebagai pembentuk struktur ruang perkotaan, orientasi kehidupan masyarakat perkotaan dan membantu memfasilitasi interaksi antarkegiatan perkotaan,” katanya.
Dirinya mengungkapkan, lanskap IKN adalah hutan industri yang dikelilingi hutan produksi, konservasi dan kawasan hutan lindung dan keberadaan IKN juga akan mengembalikan hutan Kalimantan Timur menjadi hijau kembali, terkhusus di kawasan IKN.
Baca Juga:Prakiraan Cuaca Kaltim 28 September 2022, Diperkirakan Kabut di Dini Hari
Menurut dia, pemerintah sudah menyiapkan Persemaian Mentawir yang berisi berbagai tanaman dari seluruh Indonesia dengan produksi 15 juta bibit pohon per tahun.
- 1
- 2