SuaraKaltim.id - Pupus sudah harapan atlet Kota Balikpapan untuk berkompetisi meraih prestasi dalam Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) VII Kaltim yang berlangsung tahun ini di Kabupaten Berau. Absennya Kota Minyak di ajang olahraga 4 tahunan itu menjadi pukulan keras bagi atlet.
Nur Anisa misalnya, yang sudah memantapkan niatnya untuk angkat kaki dari kota kelahirannya itu. Atlet tim hockey putri Kaltim yang berhasil menorehkan emas di PON XX Papua itu punya alasan kuat untuk memperkuat daerah lain di multi ajang.
"Karena Balikpapan tidak ikut Porprov, mungkin pada PON XXI Aceh-Sumut saya akan bermain untuk DKI Jakarta," kata Anisa kepada jurnalis media ini, Selasa (4/10/2022).
Latihan di bawah terik matahari sudah biasa baginya. Namun dikatakan Anisa apa yang sudah dikerjakan selama masa persiapan untuk menyambut Porprov tidak dibalas dengan tampilnya dia di Berau November mendatang.
Baca Juga:Dukung Roadmap Hilirisasi Investasi Strategis, Pupuk Kaltim Pastikan Gali Potensi di Sektor Hilir
"Kekecewaan berikutnya karena Balikpapan tidak turut andil dalam event Porprov. Ini juga mempengaruhi mental kami sebagai atlet yang mana event 4 tahunan yang ditunggu ini justru dinodai oleh kepentingan kelompok. Tanpa perhatikan perjuangan kami di lapangan sampai terbakar matahari bermandikan keringat," ungkapnya.
Tentu itu merupakan keputusan berat baginya, mengingat dia selalu meriah prestasi untuk Balikpapan. Bakatnya di olahraga hockey membawa keberhasilannya masuk dalam skuat tim hockey putri Kaltim yang berlaga di Pekan Olahraga Nasional (PON) XX Papua tahun lalu.
Alhasil, medali perunggu mas berhasil ditorehkan untuk Bumi Etam. Pada laga final Kaltim berhasil menaklukkan tuan rumah Papua dengan skor 2-0.
Emas pun dia genggam untuk Kaltim. Berkat emas itu dia mestinya juga diganjar bonus dari Pemprov Kaltim. Namun sampai sekarang sepeserpun belum dia terima.
Rencananya Anisa akan bertolak ke Jakarta tahun depan. Dirinya pun sudah berkoordinasi dengan pelatih dari Jakarta. Jika menurut peraturan yang beredar dari KONI pusat, paling lambat perpindahan atlet akhir bulan September kemarin.
Baca Juga:Kasus Sembuh Covid-19 di Kaltim Tambah 42 Orang, Terkonfirmasi Tambah 7 Pasien
Di sisi lain absennya Balikpapan dipertegas oleh Wali Kota Balikpapan, Rahmad Mas'ud. Dia menilai konflik internal yang ada di tubuh KONI Balikpapan selaku induk olahraga tak kunjung tuntas. Hal itulah yang membuat Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata (DPOP) kesulitan untuk melakukan pendataan atlet.
Padahal saat ini mestinya juga sudah melakukan persiapan kontingen yang diberangkatkan. Mulai dari biaya akomodasi hingga defile kontingen yang tidak mungkin dilakukan dalam waktu empat pekan sebelum Porprov.
"Kita berharap ini diselesaikan dengan baik karena tidak ada permasalahan di pemerintah kota. Karena ini permasalahan ada di tubuh KONI, Pemkot juga tidak bisa mengintervensi, jadi harus disampaikan ke masyarakat supaya jangan simpang siur," tegas Rahmad Mas'ud.
Kontributor: Arif Fadillah