"Saya sekalian jemput anak teman saya ini. Cuman sempat mengamuk tidak mau pulang. Saat dipaksa mengaku ternyata dia menjadi korban pemerkosaan," tuturnya.
Korban diketahui duduk di bangku SMP disetubuhi sebanyak satu kali. Kemudian, ada lagi anak kelas 5 SD ikut mengaku kalau juga mendapat pelecehan.
Modusnya dengan mendekati anak untuk mengajak nonton film. Tetapi anak itu sempat menolak namun ada pemaksaan. Pada malam harinya baru dibawa lah korban ke bagian belakang Ponpes.
"Kejadian ini di Juni 2022. Tanggalnya tidak tahu kalau jam sekitar 22.00 WITA. Kejadian itu dilakukan oleh anak pimpinan Ponpes," akunya.
Baca Juga:Rizky Billar Mangkir Laporan kasus KDRT, Teh Oca Perlihatkan Kondisi Terbaru Lesti Kejora
Kasus Ditangani Polres Bontang
Saat ini kasus sudah ditangani oleh Polres Bontang. Kapolres Bontang AKBP Yusep Dwi Prasetiya mengatakan, pada Jumat (7/10/2022) ini akan dilakukan gelar perkara kasus tersebut. Informasi awal diterima Klik Kaltim, jika Pimpinan Pondok Pesantren berinisial AR yang terlibat.
Namun, ternyata informasi terbaru anak dari pimpinan ponpes bernisial R yang terlibat di dalam kasus dugaan pelecehan.
"Jadi bukan pimpinannya melainkan anak dari AR yang diduga melakukan pelecehan seksual. Hari ini saya akan gelar perkara tersebut dan akan menjurus penetapan tersangka," kata Kapolres Bontang AKBP Yusep Dwi Prasetiya.
Meski begitu, polisi akan mengusut tuntas terkait kasus dugaan pelecehan seksual. Saksi pun juga akan diperiksa untuk mengerucutkan kasus tersebut.
Baca Juga:Update COVID-19 Jakarta 7 Oktober: Positif 520 dan Sembuh 762 Orang
"Kita akan usut tuntas terlebih dahulu. Jadi mohon sabar nanti akan dikabarin jika ada perkembangan," pungkasnya.