SuaraKaltim.id - Moda transportasi massal bus Buy The Service (BTS) Trans Banjarbakula milik Kementerian Perhubungan (Kemenhub) RI sudah tidak gratis lagi. Terhitung mulai 1 November besok, akan dikenakan tarif angkutan berbayar.
Hal itu disampaikan Kepala Seksi Lalu Lintas dan Angkutan Jalan Badan Pengelola Transportasi Darat Wilayah XV Kalsel, Ade Supriadi belum lama ini.
“Tarif yang dikenakan nantinya sebesar Rp 4.300 per satu kali transaksi, untuk metode pembayaran nantinya bisa menggunakan e-money dan QRis,” katanya, melansir dari KanalKalimantan.com--Jaringan Suara.com, Senin (31/10/2022).
Ia mengatakan, saat ini belum diberlakukan berbayar alias gratis untuk pelajar. Sampai ada ketentuan lebih lanjut dari Kemenhub RI.
Baca Juga:Diskominfo Bengkayang Upayakan BTS untuk Penuhi Internet Warganya
“Meskipun tidak memiliki kartu e-money atau QRis, pembayaran bisa menggunakan dompet digital seperti Dana, Link Aja, Ovo, dan Gopay. Tapi pembayaran tidak bisa dilakukan secara tunai,” ucapnya.
ia menyebutkan, untuk e-money banyak dijual di minimarket, bank dan Koperasi Garuda Biru Barakat di Terminal Gambut Barakat dengan harga variatif di setiap tempatnya. E-money yang digunakan dari BNI, BRI, BCA dan Bank Mandiri.
Melalui angkutan umum ini, ia berharap dapat mengurangi kemacetan dan polusi udara. Serta, mendukung visi dan misi Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalsel untuk mewujudkan Kalsel MAJU (Makmur, Sejahtera dan Berkelanjutan).
Untuk diketahui BTS Trans Banjarbakula sudah beroperasi di empat daerah. Yakni, Banjarmasin, Banjarbaru, Banjar, dan Batola. Pengoperasiannya sejak awal 2022 tanpa bayar, alias gratis.
Baca Juga:Lima Besar Peringkat Reputasi Merek All Star Oktober, BTS Kokoh Diposisi Pertama