"Generasi lemah, lebay, letoy, memalukan, apa apa diposting dan dijdikan konten. Begitulah gambaran anak2 genersi 2000an. Pada latah haus pujian dan ingii terkenal bagaimnapun caranya tak peduli aib dan hal yg menjijikan dipertontonkan. Kalimat ini adalah nasihat tegas buat anak2 muda. Ygmau berfikir akan menjadi pribadi dewasa , yg menolak akn mnjadi orang yg menyusahkan orang sekitarnya. Ndak percaya ? Buktikan saja," kata akun @rul*****.
"Kalau source dr tiktok yg bisa dipercaya cuma 5% aja, selebihnya asupan konten ," timpal akun @da*****.
"Walaupun cuma konten..tpi fakta sih...gw awal"nikah juga sedih pas besoknya..inget nyokap...tpi lama"ya jd terbiasa..asal sering"aja ngasih kabar n sowan ke ortu selagi masih," kata akun @mu*****.
"Kalau mau prank atau settingan dikasih caption dong, kayak di sinetron/FTV (cerita ini hanya fiktif jika ada kesamaan nama tokoh dll). Ada etika penyiaran. Jadinya gak pembodohan, parah," tulis akun @pu******.
Baca Juga:Penjelasan Soal Apokaliptik, Aksi Barbar Emak Berhijab di Pintu Keluar Tol Bekasi Barat
"Orang yang sayang ibunya. Pasti sayang banget ke istrinya," kata akun @ar*****.
"Segala hal harus banget direkam & diposting ya," tulis akun @na*****.
"Gue cerai langsung.klo klakuan istri kaya gini," kata akun @rud*****.
"Cuma generasi Tiktok," timpal akun @sa*******.
Kontributor : Muhammad Indian Rais
Baca Juga:Koper Kaesang Pangarep Nyasar di Kualanamu, Bobby Nasution: Gakpapa, Itu Cobaan Nikah
