SuaraKaltim.id - Sebagai kota industri, pencemaran lingkungan rawan terjadi di Kota Bontang. Sayangnya, sampai saat ini Bontang belum mempunyai laboratorium lingkungan.
Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Bontang sejatinya telah merencanakan pembangunan dan saat ini dalam proses penyusunan Detail Engineering Desain (DED). Komisi III DPRD Bontang pun turut mendukung rencana itu.
Ketua Komisi III DPRD Bontang Amir Tosina mengatakan, selama ini penanganan dalam persoalan lingkungan sangat lamban. Pasalnya, sampling selalu dikirim keluar daerah karena Bontang tidak mempunya laboratorium.
"Makanya perlu ini dibangun. Jadi bisa juga cepat kalau ada masalah lingkungan," kata Amir Tosina saat sidak di Jalan Awang Long, melansir dari KlikKaltim.com--Jaringan Suara.com, Senin (06/03/2023).
Baca Juga:Kepling di Medan Johor Diajak Gabung Jadi Agen Pegadaian
Untuk diketahui pembangunan gedung ini akan berada di dekat Kantor Imigrasi Kota Bontang. Di mana luas lahan 1.039 meter persegi.
Dikonfirmasi juga Kepala UPT Laboratorium DLH Bontang Suryadi, mengaku tahun ini sudah berlangsung Detail Engineering Desain (DED). Anggaran yang digelontorkan senilai Rp 100 juta. Setelah itu barulah muncul nilai anggaran yang dibutuhkan untuk pembangunan laboratorium.
Apalagi secara regulasi setiap daerah juga diperlukan adanya laboratorium. Wali Kota Bontang Basri Rase juga sudah menyetujuinya.
"Kita sudah dapat penentuan lokasinya. Ini sedang berjalan DED nya kalau selesai baru bisa ketahuan anggaran yang dibutuhkan," terang Suryadi.
Lanjutnya, banyak keuntungan jika sudah terbangun dan diakreditasi. Karena, tidak perlu lagi jauh-jauh mengirimkan sampling ke Samarinda.
Baca Juga:Sukses Berkolaborasi untuk Lingkungan, Pemkot Surabaya Raih 14 Penghargaan
Apalagi biayanya juga cukup lumayan dengan Rp 2 juta per sampling. Jadi selain urgen potensi lab bisa menambah sumber PAD.
"Kita ini kota industri makanya perlu dibangun. Apalagi potensi PAD juga ada," pungkasnya.