SuaraKaltim.id - Pengambilan nama Pesta Laut Pesisir Nusantara tak terlepas dari Kecamatan Samboja yang menjadi bagian dari wilayah Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara.
Kini, Pesta Laut Pesisir Nusantara yang dipusatkan di Kelurahan Kuala Samboja menjadi event tahunan Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar). Keterlibatan pemerintah ini sebagai dukungan dalam melestarikan seni tradisi dan adat para nelayan.
Hal ini disampaikan oleh Wakil Bupati (Wabup) Kukar yang juga pernah menjabat sebagai Ketua Panitia Pesta Laut Samboja, Rendi Solihin.
"Kenapa sekarang kami tekankan sebagai Pesta Laut Pesisir Nusantara, agar ini bisa menjadi festival yang bisa dilestarikan suatu saat IKN ada di sini," katanya, melansir dari kaltimtoday.co--Jaringan Suara.com, Senin (22/05/2023).
Baca Juga:Bupati Kukar Edi Damansyah Panggil Sejumlah OPD dan Kades, Kenapa?
Menurutnya, event seperti ini perlu digaungkan. Sehingga hadirnya IKN tak membuat event ini punah atau hilang begitu saja.
Oleh sebab itu, pemerintah daerah dan seluruh elemen masyarakat, khususnya nelayan untuk terus melestarikan seni kebudayaan atau ritual adat.
Ia pun menyakini, selama laut masih ada di Samboja, Pesta Laut Pesisir akan selalu ada setiap tahunnya.
"Selagi nelayan masih melaut, masih menangkap ikan, pasti masih ada Pesta Laut Pesisir," ucap Rendi.
Ia menambahkan, tradisi ini merupakan wujud syukur para nelayan atas hasil tangkapan yang melimpah. Sehingga perlu dilakukan sedekah laut, dan sudah terlaksana sejak bertahun-tahun lalu.
Bahkan, sedekah laut merupakan kepercayaan bagi nelayan. Jika tidak melaksanakan, mereka meyakini hasil yang didapatkan akan berkurang.
"Saya dengar sendiri dari nelayan, ada banyak nelayan yang bilang, 'Pak hasil kami kurang tahun ini, karena mungkin kemarin kita kurang sedekah laut'. Namanya believe (meyakini). Kami tidak bisa berargumen tentang itu," tutupnya.