Merasa dihina, sang Raja pun dendam dan mengumpulkan pasukannya untuk menginvasi kerajaan Putri Aji dan mengambil takhta secara paksa.
Ketika tentara Tiongkok tiba, pertempuran pun terjadi, keduanya mengalami banyak korban jiwa, tetapi pasukan Putri Aji sisa jauh lebih sedikit hingga bisa dikalahkan.
Karena tidak ada pilihan lagi, Putri Aji memutuskan untuk menggunakan kekuatannya untuk mengalahkan Raja dengan mengambil sirih dari wadah dan mengunyahnya sambil mengucapkan mantra.
"Jika kekuatan yang diwariskan oleh nenek moyang saya ini benar, maka ubahlah pinang saya menjadi lipan ganas yang akan menyerang pasukan Tiongkok," ujar Putri Aji.
Baca Juga:Program CSV DKomposer Pupuk Kaltim Jangkau 25 Hektare Lebih Lahan Pertanian Sidrap
Setelah itu, dia memuntahkan sirih ke seluruh daerah yang kemudian potongannya menjadi lipan yang mulai menyerang tentara Tiongkok dengan jumlah lipan terus meningkat mencapai jutaan.
Akhirnya Raja Tiongkok dan tentaranya lari ke kapal mereka tetapi, para lipan tidak menghentikan serangan mereka hingga membuat kapal Raja tenggelam bersama tentaranya.
Akhirnya nama daerah penenggalaman kapal itu berubah menjadi ladang, berlimpah dengan tanaman sementara air yang tersisa di daerah tersebut diberi nama "Danau Lipan".