SuaraKaltim.id - Kota Tenggarong di Kalimantan Timur (Kaltim) dikenal sebagai Kota Budaya yang memiliki banyak potensi wisata berbasis alamnya.
Tetapi, ada satu tempat wisata di Tenggarong yang memadukan keduanya. Yakni, wisata berbasis alam yang kental dengan budayanya.
Melansir dari website direktori pariwisata, tempat tersebut bernama Ladang Budaya Tenggarong atau dikenal Ladaya yang berada di Jalan Mangkurawang, Tenggarong, Kutai Kartanegara (Kukar).
Ladaya cocok dikunjungi saat musim liburan bersama dengan keluarga maupun teman-teman.
Baca Juga:Budaya Kerja Baru di IKN, Pemerintah Perkenalkan Platform Smart ASN
Kawasan wisata ini dikelola oleh yayasan Lanjong dan memiliki banyak tempat yang digunakan sebagai outbound.
Suasana alam yang begitu asri sangat melekat pada Ladaya meski tempatnya tidak jauh dari pusat kota.
Hal itu lantaran ada banyak pohon yang tumbuh di sekitar tempat wisata ini sehingga cocok dikunjungi untuk melepas penat sejenak.
Tempat wisata ini juga sangat cocok untuk dikunjungi bersama anak-anak karena ada beragam wahana permainannya.
Wahana permainan itu terdiri dari flying fox, paint ball, dan outbond. Pengelola juga menyediakan sebuah Odah Rehat, yakni bangunin kecil yang dibangun mengikuti rumah tradisional Kutai.
Baca Juga:Landmark Menara Tuah Himba di Tenggarong Rampung Desember Ini
Selain berbagai outbound, lokasi wisata ini rupanya menyediakan kebun binatang mini atau mini zoo.
Di kebun binatang ini, ada banyak binatang endemik yang merupakan binatang asli dari Pulau Kalimantan.
Di antaranya ada banyak jenis burung seperti Burung Enggang, Beruang Madu hingga Burung Merak.
Untuk memasuki wisata ini, pengunjung hanya akan dikenakan biaya yang terjangkau yakni untuk dewasa Rp 10 ribu saja dan anak anak - anak Rp 5 ribu.
Tetapi, saat ingin menaiki wahana permainan, pengunjung akan dibebankan biaya terpisah yang tak kalah terjangkau juga.
Untuk flying fox dikenakan biaya sekira Rp 20 ribu dan untuk paint ball dikenakan biaya sekira Rp 35 sampai 80 ribu tergantung dengan pelurunya.
Kontributor: Maliana