Kebutuhan Pokok Meroket, Gaji Stagnan
Kasmawati (46) yang bermukim di Kelurahan Lok Tuan, Kecamatan Bontang Utara, mengaku kenaikan harga beras ini sangat membebani keluarganya.
Katanya, harga kebutuhan barang pokok, terutama beras, mulai tak masuk akal. Pasalnya kenaikan ini tak diimbangi dengan kenaikan gaji pekerja.
‘’Terasa sekali lah buat warga kecil seperti kami ini. Naik semua barang, gaji masih segitu saja (tidak naik),’’ katanya ketika ditemui di kediamannya, Kelurahan Lok Tuan, Selasa (20/2/2024) siang.
Baca Juga:Hasil Hitung Cepat Pileg di Bontang, Wajah Lama Terganti yang Baru
Menurut perempuan yang akrab disapa Kase’ ini, bila pemerintah tak sanggup mengontrol laju kenaikan harga kebutuhan pokok, maka yang paling dirugikan tentu saja masyarakat dengan pendapatan rendah.
Seperti namanya, kebutuhan pokok, terutama beras, mau tak mau harus dibeli warga. Bila harga mahal namun pendapatan minim, mereka terpaksa harus mengurangi konsumsi.
‘’Namanya beras harus kami beli, karena tiap hari kami makan. Karena tidak sanggup beli banyak, ya dikurangi belinya,’’ ungkapnya.
Selain beras, barang kebutuhan pokok lain pun juga mengalami kenaikan. Oleh sebab itu, dia berharap pemerintah segera mengambil tindakan agar kondisi tak berlangsung lama.
‘’Turunkan harganya atau naikkan harga gaji. Kalau kondisinya begini terus, kasian kami yang kecil-kecil ini,’’ tandasnya.
Baca Juga:PKS Diprediksi Kehilangan 1 Kursi di Bontang Barat