Pengantin wanita yang menggunakan baju takwo ini biasanya rambutnya disanggul secara gelung kutai atau gelung siput.
Kemudian sanggul dihiasi dengan kembang goyang atau gerak gempa. Gerak gempa itu beberapa kembang melati yang terbuat dari perak bersepuh emas.
Sementara pengantin pria yang juga memakai baju takwo ini memilikig bentuk, bahan dan warna yang senada sama dengan baju takwo pengantin wanita. Perhiasan yang dipakai ialah kalung tunggal atau kalung bersusun.
Dodot dari pengantin pria terdiri dari kain panjang diwiron atau ujungnya berumbai-rumbai seperti tapeh pada pengantin wanita. Kemudian sang pengantin pria menggunakan alas kaki dipakai selop hitam atau warna lain.
Terakhir, pengantin pria menggunakan penutup kepala dipakai setorong, sejenis kopiah yang berbentuk bundar.
Baca Juga:Deskripsi Lengkap Bahasa Kutai, Dari Asal-usul hingga Dialek
Lingkaran banyak agak besar dari lingkaran atas. Tingginya 15 cm, bahannya terbuat dari beludru hitam.
Tepi pada dasar lingkaran tidak mempunyai ornamen atau pasmen dan tidak memakai wapen atau nama lainnya lambang dan logo.
Kontributor: Maliana