Fakta Menarik Tentang Pakaian Adat Kustin, Baju Pengantin Khas Suku Kutai

Kustin digolongkan menjadi dua yakni pakaian kustin untuk perempuan dan laki-laki.

Denada S Putri
Minggu, 03 Maret 2024 | 13:45 WIB
Fakta Menarik Tentang Pakaian Adat Kustin, Baju Pengantin Khas Suku Kutai
Pakaian adat Kustin, baju pengantin khas Suku Kutai. [Ist]

SuaraKaltim.id - Kustin merupakan salah satu pakaian adat khas Kalimantan, khususnya bagi para masyarakat suku Kutai. Kustin sendiri merupakan istilah yang berasal dari kata kostum yang artinya kebesaran.

Biasanya, pakaian adat kustin dipakai oleh suku Kutai pada waktu upacara pernikahan, terutama dari golongan menengah ke atas. Kustin digolongkan menjadi dua yakni pakaian kustin untuk perempuan dan laki-laki.

1. Menggunakan bahan beludru dan sutera

Baju untuk pengantin berbahan beluderu berwarna hitam dengan lengan panjang dan kerah tinggi. Kemudian di ujung lengan, kerah serta bagian dada berhias pasmen, sulaman dari benang emas.

Baca Juga:UMKM di STQ Sangatta Menjerit, Pengunjung Sepi, Lapak Kosong

Sementara baju pengantin wanita juga berkerah tinggi dan berlengan panjang. Leher dan bagian depan baju memakai pasmen.

Perbedaannya, di puncak bagian belakang dikenakan kelibun yang berwarna kuning, bahannya terbuat dari sutera.

2. Ada hiasan rumbai di bawahan pakaian

Bawahan pakaian Kustin antara pria dan wanita berbeda. Pada pria biasanya memakai warna celana panjang yang dipakai sama dengan warna baju.

Di luar celana dikenakan dodot rambu yakni semacam kain panjang yang ujungnya diberi hiasan rumbai-rumbai berwama keemasan.

Baca Juga:Menengok Makam Kesultanan Kutai, Tempat Persemayaman Ratusan Anggota Keluarga Sultan

Bagian belakang kain itu menjuntai sampai ke tumit, sementara bagian muka sampai ke lutut.

Untuk wanita memakai kain bernama tapeh berambui yaitu kain panjang berumbai-rumbai benang emas, yang diletakkan di bagian
muka.

3. Wanita memakai perhiasan dan sanggul

Atasan Baju Kustin wanitas memiliki pasmen di bagian leher, lengan, dan bagian dada.

Sementara untuk menambah kemewahan, perhiasan berbentuk lambang wapen di bagian dada dikenakan di baju ini.

Lalu rambut wanita Kutai dibentuk sanggul atau gelung Kutai mirip dengan sanggul Jawa dan dihiasi beberapa kembang goyang yang terbuat dari logam sepuhan emas.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini