SuaraKaltim.id - Aksi horor yang dilakukan pemain PSS Sleman, Wahyudi Hamisi masih jadi perbincangan hangat. Pemain asal Kotamobagu, Sulawesi Utara itu menendang kepala pemain Persebaya, Bruno Moreira.
Pelatih PSS Sleman Risto Vidakovic angkat bicara soal insiden anak asuhnya itu menendang kepala pemain Persebaya Surabaya, Bruno Moreira. Dia menyebut hal itu biasa saja dan normal dalam sepak bola.
“Saya lama di sepak bola, apa yang terjadi pada Wahyudi Hamisi itu hal normal. Wahyudi saat itu berusaha untuk merebut bola dan pada akhirnya menyentuh kepada pemain Persebaya,” kata Pelatih PSS Sleman Risto Vidakovic saat jumpa wartawan, Kamis (07/03/2024) di Stadion Batakan Balikpapan.
Vidakovic meminta semua pihak untuk tidak terlalu berlebihan merespon aksi horor pemainnya tersebut. Bahkan tidak perlu dibesar-besarkan karena masih dianggap wajar.
Baca Juga:PSM Makassar dan Borneo FC Bakal Gunakan Stadion Batakan
“Peristiwa tersebut tak perlu dibesar-besarkan lagi. Karena apa yang sudah terjadi di lapangan, cukup sampai di lapangan. Karena wasit juga sudah mengambil keputusan di lapangan terkait kejadian itu,” jelasnya.
Sebagai informasi, insiden yang dilakukan Wahyudi Hamisi berawal saat Bruno terkapar usai terlibat duel dalam laga di Stadion Gelora 10 November, Surabaya, Minggu (03/03/2024). Dalam momen itu wasit membiarkan play-on, yang akhirnya terjadi aksi penendangan kepala oleh Wahyudi Hamisi.
Saat itu bola mendekat ke kepala Bruno yang masih mengerang kesakitan di atas lapangan. Wahyudi Hamisi mencoba untuk merebut bola, tapi malah terkena kepala Bruno Moreira.
Aksi itu kemudian membuat Bruno bangkit dan marah karena mendapat perlakuan tersebut. Sontak hal itu memancing keributan antara pemain dari kedua tim.
PSS Sleman sendiri saat ini tengah bersiap menghadapi tuan rumah PSM Makassar di Stadion Batakan Balikpapan, Jumat (8/3/2024). PSM saat ini sedang berkandang di Balikpapan lantaran Stadion BJ Habibie Pare-Pare, sedang dalam renovasi.
Baca Juga:PSM Makassar Akan Bermarkas di Stadion Batakan Balikpapan
Kontributor : Arif Fadillah