SuaraKaltim.id - Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara (Pemkab Kukar), telah mengalokasikan anggaran senilai Rp 700 miliar untuk melaksanakan sejumlah program di sektor pertanian.
Wakil Bupati Kukar Rendi Solihin di Tenggarong mengatakan, perhatian besar Pemkab Kukar di sektor pertanian, tak terlepas dari status Kukar sebagai daerah lumbung pangan bagi Benua Etam, serta sebagai daerah penyangga Ibu Kota Nusantara (IKN).
Menurutnya, anggaran tersebut bakal digunakan untuk pembangunan pabrik pupuk, infrastruktur pertanian, embung dan kebutuhan petani lainnya.
"Alokasi anggaran yang besar ini akan menjawab kegelisahan para petani, Insya Allah kami terus berupaya untuk memenuhi kebutuhan seluruh petani di Kukar," ucapnya, melansir dari ANTARA, Senin (18/03/2024).
Ia menjelaskan, pada tahun sebelumnya Pemkab Kukar gencar memberikan berbagai bantuan kepada petani, baik pupuk, bibit, alat pertanian hingga jalan usaha tani.
Program bantuan kepada petani pun dipastikan tidak akan berhenti di 2024, mengingat pemerintah telah menganggarkan anggaran yang cukup besar guna mendukung potensi pertanian di Kukar.
Rendi meminta kelompok tani untuk mengajukan proposal bantuan guna mengetahui kebutuhan yang diperlukan oleh petani.
Pemkab Kukar dalam beberapa tahun terakhir gencar melakukan modernisasi pertanian, baik terkait alat, maupun metode tanam.
Kendati demikian, modernisasi tersebut juga didukung dengan infrastruktur jalan yang terus dikebut pembangunannya.
Baca Juga:IKN Butuh 225 Pegawai Baru, Putra-Putri Daerah Diprioritaskan
"Silahkan ajukan proposal. Modernisasi pertanian terus kita dorong, ini juga menjadi atensi Pak Bupati kepada kita semua," jelasnya.
Bukan hanya jalan, Pemkab Kukar juga tengah fokus membangun infrastruktur pertanian lainnya.
Termasuk jaringan irigasi untuk pertanian padi sawah di lima kawasan pertanian yang ada dengan target membangun 69 kilometer jaringan irigasi dalam lima tahun ke depan.
Sementara itu, Kepala Bidang Sarana dan Prasana Dinas Pertanian dan Peternakan Kukar Muhamad Rifani menjelaskan bahwa pembangunan infrastruktur pertanian merupakan program strategis daerah sesuai dengan RPJMD 2022-2026.
“Total selama lima tahun mendatang, peningkatan irigasi mencapai 69 kilometer,” ucap Rifani.
Sejak 2022, pemerintah telah membangun 17 kilometer jaringan irigasi dengan anggaran Rp12 miliar.
Pada tahun ini, akan dibangun 11 kilometer irigasi dengan anggaran Rp17 miliar.
Infrastruktur irigasi yang dibangun bertujuan untuk mengatasi masalah petani padi sawah yang kesulitan mengairi sawah saat musim tanam.
Selain itu, infrastruktur irigasi ini juga mendukung peningkatan produksi pertanian dengan mengatur pasokan air untuk tanaman padi sawah.
Jaringan irigasi akan berfungsi di lima kawasan pertanian terpadu di enam kecamatan berbeda di Kukar, termasuk Tenggarong, Tenggarong Seberang, Loa Kulu, Sebulu, Muara Kaman, dan Marangkayu.
Di Sebulu dan Muara Kaman, sebagian dari irigasi tersebut dibangun di enam desa yakni Sumber Sari, Manunggal Jaya, Cipare Makmur, Sido Mukti, Panca Jaya, dan Bunga Jadi. Luas pertaniannya mencapai 1.520 hektare.
Sedangkan di Tenggarong dan Loa Kulu, infrastruktur dibangun di Bukit Biru, Jahab, Jembayan, Sumber Sari, Sepakat, Ponoragan, dan Rempanga. Luas lahannya 1.216 hektare. Di Marangkayu dibangun di Santan Ulu, Semangko, dan Sebuntal dengan luas 1.082 hektare.
Adapun di Tenggarong Seberang, ada dua kawasan pertanian terpadu yang bakal dibangun infrastruktur. Kawasan pertama berada di delapan desa yaitu Bangun Rejo, Karang Tunggal, Manunggal Jaya, Bukit Raya, Loa Lepu, Teluk Dalam, Loa Ulung, dan Embalut. Luas lahannya sekitar 1.650 hektare.
Kawasan kedua yaitu Kertabuana, Buana Jaya, Bukit Pariaman, Sukamaju, dan Separi dengan luas lahan 2.160 hektare. Total luas lahan pertanian terpadu di Kukar yang akan adalah 7.628 hektare.