SuaraKaltim.id - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalimantan Timur (Kaltim) menargetkan bisa menekan angka inflasi di daerah minimal 1,5 persen saat menghadapi Hari Raya Idul Fitri 2024.
Kepala Dinas Pangan Tanaman Pangan dan Hortikultura (DPTPH) Kaltim, Siti Farisyah Yana mengungkapkan, Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) bersama seluruh Kepala Daerah di Indonesia meminta kolaborasi dari semua pihak dalam upaya pengendalian inflasi saat Ramadan dan saat menghadapi Idul Fitri.
Dia menjelaskan, ada target nasional yang ditetapkan. Yakni, minimal 1,5 persen dan maksimal 3,5 persen.
“Kaltim siap melaksanakan arahan pusat dalam pengendalian inflasi di daerah. Kolaborasi pun terus dilakukan dengan semua pihak terkait dalam pengendalian inflasi di daerah. Mulai distributor, agen, Bulog, retail modern, termasuk dengan mitra-mitra di daerah penyuplai pasokan,” ungkapnya, melansir dari ANTARA, Selasa (02/04/2024).
Baca Juga:Jadwal Imsak untuk Balikpapan, Samarinda dan Bontang 2 April 2024
Dia menuturkan, pada Februari kemarin, tingkat inflasi year on year (yoy) di Provinsi Kalitim mencapai 3,28 persen dengan indeks harga konsumen (IHK) sebesar 105,92.
Tingkat inflasi tertinggi tercatat di Kabupaten Berau sebesar 4,14 persen dengan IHK 106,32, sementara yang terendah terjadi di Kota Samarinda sebesar 3,04 persen dengan IHK 105,51.
"Sejumlah komoditas pangan menjadi penyumbang inflasi dominan, seperti beras, tomat, bawang putih, ikan layang, gula pasir, tempe, ikan tongkol, daging ayam, cabai merah, bawang merah, telur, kangkung, dan kentang," terangnya.
Di sisi lain, komoditas seperti minyak goreng, jagung manis, dan jeruk memberikan andil deflasi signifikan.
"Dengan berbagai tantangan ke depan, kami akan berupaya untuk mewujudkan target inflasi di daerah seminim mungkin yakni minimal 1,5 persen," jelasnya.
Baca Juga:Sherlita Ayu Wahjono Juarai IFW 2024, Bawa Pulang Kemenangan dan Beasiswa ke Italia