SuaraKaltim.id - Empat puluh hari hari telah berlalu sejak kepergian Almarhumah BT, wanita yang ditemukan membusuk di Gudang Kimia Farma Jalan P Hidayatullah, Samarinda pada 18 Februari 2024. Keluarga korban memanjatkan doa dan meminta Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo turun tangan.
Berdasarkan pantauan di lapangan, kegiatan tersebut dihadiri oleh sejumlah persatuan keluarga Toraja, keluarga korban, pendeta, kerabat, kuasa hukum, dan lain sebagainya.
Sepupu korban, Lusiana (35) mengucapkan terima kasih kepada beberapa pihak yang tidak hentinya mengawal kasus ini, hingga mendapatkan titik terang.
"Terima kasih atas semuanya, yang sudah berjuang bersama kami, mengusut tuntas kasus kepergian kakak kami," ucap Lusiana sembari menitikan air mata, melansir dari kaltimtoday.co--Jaringan Suara.com, Jumat (05/04/2024).
Baca Juga:Jadwal Buka Puasa untuk Balikpapan, Samarinda dan Bontang 5 April 2024
Dia menceritakan, saat hilangnya korban pada 31 Januari 2024 lau, dirinya bersama keluarga sudah melakukan upaya untuk mencari korban. Namun, setelah 18 hari pencarian, korban ditemukan dalam kondisi tidak bernyawa di sebuah gudang Kimia Farma Samarinda.
"Kami harus menerima kenyataan yang sangat pahit, menemukan kakak kami di sebuah gudang dalam kondisi membusuk," ujarnya.
Keluarga korban bingung, dan belum mendapatkan kejelasan mengenai kematian BT beberapa waktu lalu. Lusiana sebagai sepupunya, hanya bisa menangis dan berharap agar kasus ini bisa segera terungkap kejelasannya.
"Banyak sekali kejanggalan, dan kami belum dapat informasi yang jelas, kepada siapa kami meminta pertanggungjawaban," ungkap Lusiana.
Tidak ingin berlarut-larut, Lusiana bersama keluarga korban lainnya meminta kepada Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo, turun tangan dan mengusut tuntas kasus kematian BT tersebut.
Baca Juga:Jadwal Imsak untuk Balikpapan, Samarinda dan Bontang 5 April 2024
"Gelar perkara nantinya kami ingin bisa terlaksana di Polresta Samarinda, tidak di Polda Kaltim, Balikpapan," jelasnya.
- 1
- 2