SuaraKaltim.id - Warga Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) menginginkan pemimpin yang berasal dari putra daerah. Alasannya, karena putra daerah dianggap paham kondisi dan mau berjuang untuk pembangunan wilayahnya yang dikenal dengan sebutan Benuo Taka itu.
Beberapa warga yang ditemui awak media mengungkapkan hal tersebut. Salah satunya Fatmawati. Dia mengatakan, bupati dan wakil bupati yang diinginkan merupakan putra daerah lantaran paham akan karakteristik dan apa yang harus diperjuangkan untuk membangun PPU.
"Pemilihan bupati dan wakili bupati nanti, kami ingin putra daerah karena memiliki semua akses di Kabupaten Penajam Paser Utara," ujar Fatmawati, melansir dari ANTARA, Sabtu (31/05/2024).
Dia menegaskan, bupati dan wakil bupati putra daerah, tentunya ke depan pemerintah kabupaten dinilai, bakal lebih memperhatikan kemajuan PPU.
Baca Juga:Sengketa Lahan, Kamaruddin Ibrahim Klaim Tanah PT Karya Sejati Readymix Borneo
Dia melanjutkan, calon kepala daerah juga harus memiliki kejujuran, keadilan, kebenaran dan kebersamaan yang harus diprioritaskan.
Hal senada juga disampaikan Khoirul. Warga PPU ini mengaku sangat mengingkan bupati dan wakil bupati yang asalnya asli dari PPU.
"Kami sangat inginkan bupati dan wakil bupati putra daerah Kabupaten Penajam Paser Utara," tambah Khoirul.
Menurut Khoirul, putra daerah cenderung lebih mengerti permasalahan di daerahnya. Kemudian, dapat mencarikan solusi yang tepat untuk kemajuan PPU.
Kata Khoirul, masyarakat membutuhkan pimpinan putra daerah pada pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten PPU pada 27 November nanti.
Baca Juga:Mengenal Tari Uok Botung, Tari Hantu Bambu Ala Masyarakat Paser
Untuk diketahui, masyarakat PPU menilai masih ada putra daerah yang mampu memimpin kabupatennya. Seperti Raup Muin yang saat ini menjabat sebagai Wakil Ketua II Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) dan Ketua Majelis Pimpinan Cabang Pemuda Pancasila.
Kemudian, ada Nanang Ali berpengalaman menjabat sebagai Ketua DPRD Kabupaten PPU selama dua periode, yakni 2009-2014 dan 2014-2019, serta telah dinyatakan lulus pembekalan mengenai wawasan kebangsaan dan nasionalisme di Lembaga Ketahanan Nasional atau Lemhanas, dinilai mempunyai kapasitas jadi kepala daerah.
Warga PPU juga menilai Hamdam Pongrewa yang pernah menjabat sebagai anggota DPRD dua periode dan sempat menjabat sebagai bupati meneruskan sisa masa jabatan periode 2018-2013, layak menjadi kepala daerah.
Selain itu, Andi Harahap mantan Bupati PPU periode periode 2008-2013 tokoh putra daerah lainnya, dinilai mampu memimpin daerah setempat.
Berikutnya, Tohar yang saat ini menjabat sebagai Sekretaris Daerah Kabupaten Penajam Paser Utara dan mantan Kepala Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Suyanto juga dianggap mampu memegang amanah menjabat kepala daerah.
"Pemimpin yang berasal dari kalangan putra daerah memiliki tanggung jawab untuk mengembangkan potensi di wilayah Kabupaten Penajam Paser Utara," kata Asnawi, warga Kecamatan Waru.
Rosdiana, warga Kecamatan Babulu menimpali, kalau kepala daerah berasal dari luar PPU, rasa memilikinya kurang, bahkan tidak memperhatikan permasalahan yang terjadi di daerah setempat.
Mewakili warga PPU, mereka mengaku mengidamkan bupati dan wakil bupati putra daerah dan memiliki kepemimpinan yang baik, berwawasan luas serta ramah tanpa melihat perbedaan suku maupun kelas sosial di masyarakat, serta mampu menjadi penyeimbang dalam menentukan kebijakan nantinya.
"Kami inginkan sosok putra daerah dekat dengan masyarakat, mampu membangun Kabupaten Penajam Paser Utara dan tidak korupsi, tegas Sulyansyah, warga Kecamatan Sepaku," terangnya.