SuaraKaltim.id - Video seorang pekerja di Ibu Kota Nusantara (IKN) yang mengeluhkan krisis air viral di media sosial (Medsos) TikTok beberapa waktu lalu. Dalam sepotong video yang beredar di jagat maya, beberapa pekerja terlihat sedang mengantre untuk saat hendak mandi.
Bahkan, sang perekam video menyebut para pekerja harus turun dari lantai empat terlebih dulu untuk mendapatkan air yang bisa digunakan untuk mandi. Sayangnya, setelah antre pun, air yang didapatkan untuk mandi rupanya keruh dan tidak bersih.
Alhasil, pekerja yang merekam video ini mengeluhkan krisis air yang terjadi dan menyinggung sosok Presiden Joko Widodo (Jokowi). Dalam video tersebut, para pekerja ini mengajukan permohonan kepada Presiden Jokowi untuk segera menangani masalah tersebut.
Informasi ini pertama kali diunggah oleh akun TikTok @imanputrasrj dan kembali diunggah ulang oleh pengguna media sosial X.
Baca Juga:Prabowo dan Ridwan Kamil Bertemu Bahas IKN, Ada Apa?
"IKN Keras Bro! mau mandi harus ngantri dulu. Setelah ngantri pun, airnya keruh,” sebutnya dalam video, disadur Jumat (07/06/2024).
Menanggapi hal ini, Presiden Joko Widodo sebelumnya optimis bisa berkantor di IKN pada pertengahan 2024 ini. Hanya saja dirinya masih memastikan adanya fasilitas air bersih terlebih dahulu.
Menurut Jokowi, Bendungan Sepaku sudah diresmikan dan tinggal menunggu pompa untuk menaikkan air kemudian dialirkan ke bangunan, ke rumah-rumah yang ada di Ibu Kota Nusantara.
"Sangat optimis untuk kantornya. Ini masih nunggu satu, air. Airnya Juli. Juli," kata Jokowi di IKN, Rabu (05/06/2024).
Di sisi lain, PT Brantas Abipraya (Persero) sebagai salah satu stakeholder yang mengatasi persoalan air ini memulai peran aktifnya dalam membangun infrastruktur di IKN. Mereka melakukan percepatan pembangunan jaringan perpipaan transmisi air minum Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Sepaku.
Baca Juga:Gambaran Taksi Terbang IKN, Kendaraan Futuristik yang Bakal Diuji Coba Bulan Depan
Pembangunan dari SPAM yang berlokasi di Kecamatan Sepaku, Kabupaten Penajam Paser Utara ini sudah ditargetkan harus tuntas tahun ini. Dalam pembangunannya, Brantas Abipraya menerapkan sistem manajemen terintegrasi para proyek SPAM ini.
Hal ini dilakukan oleh BUMN yang bergerak di bidang konstruksi ini untuk mencegah dan mengurangi risiko kegagalan konstruksi, kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja, melalui pendekatan sistem berbasis risiko.
Mereka juga berupaya meningkatkan hubungan dengan pihak-pihak yang berkepentingan, menciptakan lingkungan kerja yang sehat, aman, nyaman, serta ramah lingkungan sebagai upaya pencegahan kecelakaan kerja, dan pencemaran lingkungan dan akibat kerja.
Kontributor : Maliana