SuaraKaltim.id - Salah satu prinsip pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) adalah rendah emisi karbon hingga menuju net zero emission.
Net zero emission atau emisi nol bersih adalah pencapaian keseimbangan keseluruhan antara emisi gas rumah kaca yang dihasilkan dan emisi gas rumah kaca yang dikeluarkan dari atmosfer.
Nantinya, instalasi kapasitas energi terbarukan akan memenuhi 100 persen kebutuhan energi IKN.
Kemudian akan ada 60 persen penghematan energi untuk konservasi energi dalam gedung. Pemerintah pun menargetkan adanya net zero emission untuk IKN di 2045 yang memiliki luas 256.142 Ha.
Baca Juga:Kebut Proyek IKN di Akhir Masa Jabatan Jokowi, Ekonom: Bisa Berhenti
Konsep kota dengan net zero emission ini dibarengi oleh bahan-bahan material proyek IKN yang ramah lingkungan.
Lantas apa saja contoh bahan bangunan ramah lingkungan ini? Berikut penjelasannya:
Semen Hijau
Green cement atau semen hijau dipilih sebagai salah satu penyedia bahan bangunan di IKN karena dalam proses produksinya menghasilkan emisi gas rumah kaca (emisi karbon) yang lebih rendah dibandingkan semen konvensional (OPC).
Meski memiliki emosi karbon yang lebih rendah namun nyatanya tetap memberikan kinerja setara di kelas peruntukannya.
Baca Juga:Kata Jokowi, Upacara 17 Agustus 2025 Hanya di IKN, Tahun Ini Masih di 2 Lokasi
Sebagai contohnya adalah hasil karya green cement PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SIG), semen hidraulis untuk proyek proyek infrastruktur dan aplikasi turunan semen.