Pembangunan IKN Makan 331.000 Ton Baja Lokal, Material Lain Masih Diimpor PUPR

Abdul Muis menyebut, bahan yang diimpor itu segarga Rp 1 miliar ke atas.

Denada S Putri
Minggu, 14 Juli 2024 | 18:00 WIB
Pembangunan IKN Makan 331.000 Ton Baja Lokal, Material Lain Masih Diimpor PUPR
Foto memperlihatkan bendera nasional Indonesia berkibar di atas kompleks Istana Kepresidenan di ibu kota Nusantara di ibu kota Nusantara di Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, Kamis (11/7/2024). [Yasuyoshi CHIBA / AFP]

SuaraKaltim.id - Pembangunan mega proyek Ibu Kota Nusantara (IKN) hingga kini masih menjadi perhatian masyarakat Indonesia. Dari 2023 sampai tahun ini, proyek tersebut ternyata membutuhkan 331.000 ton baja.

Hal itu disampaikan Direktur Jenderal Bina Konstruksi Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Abdul Muis saat dirinya berada di acara seminar National Indonesian Society of Steel Construction (ISSC) di Jakarta, Rabu (10.07/2024) kemarin.

Melansir dari AyoBandung.co--Jaringan Suara.com, katanya kebutuhan baja untuk proyek IKN sepenuhnya berasal dari produk dalam negeri. Langkah tersebut diambil karena bersamaan dengan semangat pemerintah untuk mengurangi impor belanjaan.

Hal tersebut diklaim menunjukkan komitmen pemerintah dalam memprioritaskan produk dalam negeri untuk proyek strategis IKN.

Baca Juga:Jalan Menuju IKN Berlumpur, Pemotor Ini Viral Komat-kamit Berdoa di Samping Truk

Namun, ada material konstruksi yang juga masih diimpor. Hanya saja hal itu sifatnya terbatas.

Alasan material konstruksi itu diimpor karena bahannya tak diproduksi di Indonesia. Abdul Muis menyebut, bahan yang diimpor itu segarga Rp 1 miliar ke atas.

Sayangnya, ia tak menyebutkan secara rinci material apa. Hanya saja ia dapat pastikan, dari kebijakan ini, impor material konstruksi IKN dilakukan dengan sangat selektif dan cuma benar-benar dibutuhkan.

Lebih lanjut, untuk kebutuhan baja pembangunan IKN di 2025 nanti, Kementerian PUPR katanya belum bisa memprediksi. Hingga saat ini, kementria bari mengestimasi kebutuhan baja untuk IKN sampai akhir tahun ini.

Abdul Muis menerangkan, selanjutnya, Otorita IKN yang akan melaksnakan estimasi kebutuhan baja untuk tahun-tahun berikutnya.

Baca Juga:Air, Listrik, dan Internet di IKN Siap untuk 17 Agustus, Kata Menteri PUPR

Di sisi lain, Kementerian PUPR memperkirakan kebutuhan baja secara nasional pada tahun ini mencapai jutaan ton. Hal ini menunjukkan tingginya permintaan material baja seiring dengan berbagai proyek pembangunan yang sedang berlangsung di seluruh Indonesia.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini