Tekanan Inflasi di Kaltim Juli 2024 Merosot, BI Laporkan Deflasi 0,38 Persen

Budi berharap pencapaian inflasi rendah di Kaltim dapat berlanjut pada bulan Agustus meskipun ada tantangan tekanan inflasi dari tahun ajaran baru.

Denada S Putri
Senin, 05 Agustus 2024 | 16:44 WIB
Tekanan Inflasi di Kaltim Juli 2024 Merosot, BI Laporkan Deflasi 0,38 Persen
Stok beras salah satu toko di Pasar Segiri Samarinda. [ANTARA]

SuaraKaltim.id - Kepala Kantor Perwakilan (Kanwil) Bank Indonesia (BI) Kalimantan Timur (Kaltim), Budi Widihartanto mengumumkan, tekanan inflasi di Benua Etam pada Juli 2024 mencapai titik terendah dalam dua tahun terakhir.

Budi menyatakan Indeks Harga Konsumen (IHK) gabungan empat kota di Kaltim mencatat deflasi sebesar 0,38 persen (mtm) atau 2,18 persen (yoy), lebih dalam dibandingkan deflasi nasional yang sebesar 0,18 persen (mtm).

"Kelompok makanan, minuman, dan tembakau menjadi penyumbang utama deflasi dengan andil -1,10 persen. Deflasi ini dipicu oleh penurunan harga tomat, bawang merah, dan daging ayam ras," kata Budi, disadur dari Presisi.co--Jaringan Suara.com, Senin (05/08/2024).

Penurunan harga tomat dan bawang merah disebabkan melimpahnya pasokan dari daerah sentra di Jawa Timur (Jatim), sementara harga daging ayam ras turun karena permintaan menurun pasca Idul Adha.

Baca Juga:BMKG Peringatkan Pasang Laut 2,8 Meter Ancam Pesisir Kaltim, Imbas bagi Ekonomi Lokal

Kelompok transportasi juga mengalami deflasi signifikan akibat penurunan tarif angkutan udara, didorong oleh peningkatan suplai transportasi udara, termasuk penerbangan tambahan dan rute baru menuju dan dari wilayah Kaltim.

Penurunan lebih dalam ditahan oleh beberapa komoditas seperti kangkung, sigaret kretek mesin (SKM), ikan layang, taman kanak-kanak, dan emas perhiasan.

Budi menekankan pentingnya upaya pengendalian inflasi melalui Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP) yang dilakukan oleh Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) se-Kaltim.

Berbagai kegiatan seperti penyaluran beras SPHP ke Kios Penyeimbang Inflasi di Pasar Segiri dan Pasar Merdeka, serta pasar murah di berbagai kota terus digalakkan.

"Komunikasi antar TPID se-Kaltim terus ditingkatkan melalui rapat koordinasi untuk mengambil langkah konkret dalam pengendalian inflasi, sosialisasi dan edukasi gerakan Beragam, Bergizi, Seimbang dan Aman (B2SA), pelatihan diversifikasi pangan, serta penguatan digitalisasi data pangan," jelas Budi.

Baca Juga:Relawan Kotak Kosong Deklarasi Tolak Pilkada Tanpa Pilihan di Kaltim

Budi berharap pencapaian inflasi rendah di Kaltim dapat berlanjut pada bulan Agustus meskipun ada tantangan tekanan inflasi dari tahun ajaran baru dan berbagai event lokal dan nasional.

Masyarakat diimbau untuk mendukung pengendalian inflasi dengan berbelanja bijak dan tidak melakukan konsumsi berlebihan.

"Inflasi yang terkendali diharapkan dapat menjadi momentum pertumbuhan ekonomi Kaltim menuju masyarakat yang lebih sejahtera," tuturnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini