BMKG Peringatkan Pasang Laut 2,8 Meter Ancam Pesisir Kaltim, Imbas bagi Ekonomi Lokal

Ia menyebut, ketika terjadi pasang tinggi, dikhawatirkan air laut dapat meluap ke tambak warga yang mungkin dapat menghanyutkan budi daya ikan, udang, dan kepiting.

Denada S Putri
Minggu, 04 Agustus 2024 | 12:45 WIB
BMKG Peringatkan Pasang Laut 2,8 Meter Ancam Pesisir Kaltim, Imbas bagi Ekonomi Lokal
Ilustrasi pasang laut. [Ist]

SuaraKaltim.id - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Balikpapan mengimbau warga yang bermukim di pesisir mewaspadai dampak pasang laut setinggi 2,8 meter dalam periode 1-10 Agustus 2024. Peristiwa itu diklaim bisa mengganggu aktivitas masyarakat.

Hal itu disampaikan Koordinator Bidang Data dan Informasi BMKG Stasiun Kelas I Sultan Aji Muhammad Sulaiman Sepingga, Diyan Novrida, belum lama ini.

"Pada dasarian satu, 1-10 Agustus 2024 sejumlah kawasan pesisir di Kalimantan Timur diperkirakan terjadi pasang laut antara 2,4 - 2,8 meter," katanya, disadur dari ANTARA, Minggu (04/08/2024).

Ia mengatakan, kewaspadaan diperlukan karena dampak pasang laut, antara lain dapat mengganggu aktivitas warga, aktivitas petambak, dan aktivitas lain baik ekonomi maupun sosial, termasuk bisa membahayakan anak-anak yang sering berenang di pantai.

Baca Juga:Isu Kotak Kosong dan Partisipasi Pemilih di Pilkada Kaltim 2024, KPU Ambil Langkah Proaktif

Adapun rincian berdasarkan prakiraan pasang surut di perairan Kalimantan Timur (Kaltim) periode 1-10 Agustus 2024 yaitu untuk perairan Balikpapan diprakirakan pasang laut tertinggi 2,8 meter pada 6 Agustus sekira pukul 07.00 Wita, surut terendah 0,3 meter pada 8 Agustus pukul 14.00 Wita.

"Di perairan Balikpapan ini terdapat tiga daerah yang terpengaruh oleh pasang surut laut yakni Kota Balikpapan, Kabupaten Penajam Paser Utara, dan Kabupaten Paser. Pada  tiga wilayah itu banyak warga yang memiliki tambak, baik tambak untuk budidaya kepiting, udang, dan berbagai jenis perikanan laut," jelasnya.

Ia menyebut, ketika terjadi pasang tinggi, dikhawatirkan air laut dapat meluap ke tambak warga yang mungkin dapat menghanyutkan budi daya ikan, udang, dan kepiting, yang mereka pelihara. Sehingga, berdampak kerugian bagi mereka. Alasannya, karena itu diharapkan dengan peringatan dini petambak bisa melakukan antisipasi.

Selain itu pasang laut juga bisa mengganggu aktivitas bongkar muat di pelabuhan, aktivitas warga yang tinggal di kawasan pesisir, bahkan bisa jadi air laut masuk ke pemukiman warga dekat pantai.

Kewaspadaan bukan hanya disampaikan untuk warga yang bermukim di pesisir Balikpapan dan sekitarnya, tapi juga sejumlah kawasan pesisir lain yang tersebar di Kaltim, seperti  di perairan Muara Sungai Berau, Kabupaten Berau dengan prakiraan pasang tertinggi terjadi pada 6 dan 7 Agustus dengan ketinggian 2,6 meter pukul 09.00 dan 10.00 Wita, surut terendah 0,4 meter pada 6-9 Agustus pukul 16.00, 04.00 dan 05.00 Wita.

Baca Juga:Waspada! 'Joki' Pantarlih Ancam Kualitas Pemilu di Kaltim

"Kemudian di Muara Sungai Mahakam (Pulau Nubi), pasang tertinggi pada 5-7 Agustus dengan ketinggian 2,7 meter pada pukul 07.00 dan 08.00 Wita, surut terendah 0,4 meter pada 6-8 Agustus pukul 14.00 dan 15.00 Wita," tuturnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini