SuaraKaltim.id - Pelaksana Tugas (Plt) Wali Kota Samarinda, Rusmadi Wongso mengembalikan Kartu Tanda Anggota (KTA) Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P). Rusmadi mengatakan, keputusan mengembalikan KTA merupakan jalan terbaik.
Pengembalian KTA Rusmadi ke PDI-P itu dilakukan pada Jumat (01/11/2024) kemarin di Kantor PDI-Perjuangan Kalimantan Timur (Kaltim), Jalan Abdul Wahab Syahranie.
“Saya berterima kasih kepada partai yang sudah membesarkan dan menerima saya sebagai kader,” ucap Rusmadi, disadur dari Presisi.co--Jaringan Suara.com, Minggu (03/11/2024).
Rusmadi menyatakan, meski mengembalikan KTA dirinya akan tetap berdarah merah. Terlepas bukan lagi kader, Rusmadi bersyukur atas penerimaan partai yang berlambang banteng moncong putih tersebut.
Baca Juga:PDI-P Beri Lampu Hijau untuk Andi Harun-Saefuddin Zuhri di Pilkada Samarinda
Menurutnya, PDI-P telah menanamkan rasa cinta tanah air dengan pengabdiannya yang hadir sebagai salah satu instrumen Pemerintahan Kota (Pemkot) Samarinda.
“Sebagai anak bangsa, pengabdian kepada bangsa adalah tugas utama,” ujarnya.
Hal berbeda justru disampaikan oleh Wakil Ketua Bidang Hukum, HAM dan Perundang-undangan DPD PDIP Kaltim, Roy Hendrayanto. Ia sendiri menyayangkan sikap Rusmadi sebelumnya yang secara terang-terang mendukung lawan politik PDIP di Pilgub Kaltim 2024 ini.
"Perintah partai jelas dukungan gubernur dan wakil gubernur kalimantan timur adalah Isran-Hadi," katanya.
"Kalau dia (Rusmadi) merasa kader partai pasti dia tau apa yang dia lakukan dan bagaimana menjalankan perintah yang harus dikerjakan," tambahnya menegaskan.
Baca Juga:PDI-P Resmi Usung Edi Damansyah-Rendi Solihin di Pilbup Kukar, Targetkan Kemenangan Besar
Meski Rusmadi bukan lagi kader PDIP, Roy tegaskan bahwa keputusan DPP PDIP bukanlah hal yang bisa ditawar atau wajib dilaksanakan.
"Jadi, kalau dia bilang darahnya masih PDI itu pasti pencitraan,” tegas Roy.
Dibawah komando Megawati, PDIP dikatakan Roy tak gentar untuk kader-kader yang menduduki posisi stratefis di pemerintahan.
"Kita (PDIP) tidak takut kehilangan kader-kader yang hanya ada di barisan pada saat kepentingannya terakomodir," pungkasnya.