AJI Balikpapan berharap agar diskusi ini dapat memberikan pemahaman yang lebih mendalam tentang pentingnya pemberitaan yang ramah gender dan menciptakan ruang aman bagi jurnalis perempuan.
Serta meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya melindungi korban kekerasan dan memberikan dukungan yang tepat.
Hasil Survei AJI Balikpapan
Dalam diskusi tersebut, juga dipaparkan hasil survei dari AJI Balikpapan yang menunjukkan bahwa kondisi jurnalis perempuan di Balikpapan masih perlu mendapat perhatian.
Baca Juga:13 Tahun Mengabdi, AJI Balikpapan Gelar Konferta V
Dari 17 responden yang merupakan jurnalis perempuan di Balikpapan, 62,5% mengaku pernah menjadi korban kekerasan verbal, dan 58,8% mengalami kekerasan berbasis gender.
Yang mengejutkan adalah bahwa 64,7% jurnalis perempuan pernah menyaksikan pelecehan berbasis fisik atau verbal di lingkungan kerja mereka.
"Hal ini menjadi perhatian penting, karena kekerasan atau pelecehan ternyata juga terjadi di kalangan jurnalis itu sendiri," tambah Dina.
AJI Balikpapan juga mendorong agar perusahaan media dan jurnalis menciptakan lingkungan kerja yang ramah perempuan. Selain itu, AJI Balikpapan mengajak perusahaan pers dan organisasi wartawan rutin memberi pelatihan yang terstruktur bagi wartawan tentang peliputan kasus kekerasan atau pelecehan seksual.
Kontributor : Arif Fadillah
Baca Juga:Usung Konsep Net Zero Emission, Simak Daftar Bahan Bangunan Ramah Lingkungan Ala IKN