"Dibutuhkan strategi kolaboratif antara KPU, Bawaslu, dan berbagai elemen masyarakat untuk mengedukasi warga. Jika tidak, kita akan terus menghadapi partisipasi yang stagnan atau bahkan menurun," jelasnya.
Kendati demikian, KPU Kaltim melalui Komisioner KPU Kaltim Bidang Sosialisasi, Pendidikan Pemilih, Partisipasi Masyarakat, dan Sumber Daya Manusia, Abdul Qoyyim Rasyid mengklarifikasi bahwa tingkat partisipasi pemilih Kaltim saat ini lebih baik dari periode lalu.
Baginya, dengan semakin banyaknya informasi yang beredar, masyarakat harus dibimbing untuk dapat membedakan informasi yang valid agar demokrasi berjalan lebih baik.
"Tingkat partisipasi pemilih pada tahun ini mengalami peningkatan sebanyak 21,73 persen dibandingkan periode lalu," kata Qoyyim.
Baca Juga:Tertunda Sejak November, Pembentukan AKD DPRD Kaltim Tunggu Finalisasi