SuaraKaltim.id - Mahkamah Konstitusi (MK) memutuskan menerima gugatan pemohon atas pembatalan Edi Damansyah sebagai kandidat di Pilkada Kutai Kartanegara (Kukar) 2024. Dengan keputusan itu, Edi dinyatakan didiskualifikasi kemudian akan dilakukan Pemungutan Suara Ulang (PSU) tanpa keikutsertaan Edi.
Putusan ini dibacakan Ketua MK Suhartoyo dalam sidang yang digelar, Senin (24/02/2025). Dalam putusannya menyatakan bahwa pihaknya menolak eksepsi termohon dan eksepsi pihak terkait lainnya.
"Mengabulkan permohonan pemohon (Dendi Suryadi - ALif Turiadi) untuk sebagian," ujar Suhartoyo, disadur dari KlikKaltim.com--Jaringan Suara.com, dikutip di hari yang sama.
Suhartoyo juga menyatakan pembatalan hasil keputusan KPU Kukar Nomor 1893 pada tangga 6 Desember 2024, juga keputusan penetapan pasangan calon dan nomor urut Pilkada Kukar 2024.
Baca Juga:MK Tolak Gugatan Awang-Ahmad, Sengketa Pilbup Kukar Berlanjut untuk Dendi-Alif
Lalu MK memerintahkan partai politik pengusung mengganti Edi Damansyah, tanpa mengganti Rendi Solihin sebagai calon wakil bupati. Kemudian memerintahkan KPU melangsungkan Pemilihan Suara Ulang alias PSU Pilkada Kukar 2024, tanpa mengikutsertakan Edi Damanysah.
![Pilkada Kukar 2024. [Ist]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2025/02/05/45822-pilkada-kukar-2024-ist.jpg)
“Menyatakan batal Keputusan Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Kutai Kartanegara Nomor 1893 Tahun 2024 tentang Penetapan Hasil Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Kutai Kartanegara tahun 2024, tanggal 6 Desember 2024,” kata Hakim MK.
Diskualifikasi ini didasarkan pada masa jabatan Edi Damansyah sebagai Bupati Kukar pada periode sebelumnya yakni 2016-2021, yang telah melebihi batas 2,5 tahun.
Berdasarkan Keputusan ini, MK menilai bahwa Edi Damansyah telah menjabat lebih dari separuh masa jabatan, sehingga pencalonannya di Pilkada 2024 tidak sah.
Baca Juga:Sengketa Pilgub Kaltim Berakhir, MK Tegaskan Tak Ada Politik Uang