Kuota awal program ini adalah 2.000 mahasiswa, kata dia, dengan ketentuan utama penerima manfaat memiliki KTP Bontang.
Tim pemerintah tengah menyusun regulasi serta persyaratan penerimaan. Nantinya, lanjut Neni, jumlah kuota dapat dievaluasi setelah proses finalisasi.
Visi Pemerintahan Neni Moerniaeni bersama wakilnya Agus Haris yakni "Terwujudnya Kota Bontang sebagai Kota Industri dan Jasa yang Maju, Berkelanjutan, Ekonomi, Dinamis, dan Sejahtera sebagai Daerah Mitra IKN Baru".
![Neni Moerniaeni. [Ist]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2025/04/06/40001-neni-moerniaeni-ist.jpg)
Profil Neni Moerniaeni
Baca Juga:Ribuan Ikan Mati di Bontang, DPRD Pertanyakan Peran Pemerintah
kembali menjabat sebagai Wali Kota Bontang untuk periode 2025-2030 setelah dilantik oleh Presiden Prabowo Subianto pada 20 Februari 2025 di Istana Negara, Jakarta. Pelantikan ini menandai periode kedua kepemimpinan Neni di Bontang, setelah sebelumnya menjabat dari 2016 hingga 2021.
Pendidikan dan Karier Awal
Lahir di Jakarta pada 30 Juli 1960, Neni menyelesaikan pendidikan dasar hingga menengah di beberapa kota besar di Indonesia:
- SD Rawa Kemiri Jakarta (1967–1973)
- SMP Negeri 66 Jakarta (1973–1975)
- SMA Negeri 1 Ujung Pandang (1976–1979)
- Beliau kemudian melanjutkan studi di Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin, meraih gelar dokter umum pada 1989, dan menyelesaikan spesialisasi Obstetri dan Ginekologi pada 1998.
Perjalanan Politik
Karier politik Neni dimulai dengan menjabat sebagai Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Bontang periode 2009–2014.
Baca Juga:Limbah Industri Diduga Sebabkan Kematian Ikan Massal di Bontang Lestari
Pada 2014, ia terpilih sebagai Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR-RI) mewakili Kaltim, bertugas di Komisi VII yang membidangi energi, sumber daya mineral, dan lingkungan hidup.