Sakit Hati Berujung Luka Fisik: Suami Dibacok Selingkuhan Istri di Bontang

Saat ini pelaku D (21) warga sudah dibawa ke Mapolres Bontang untuk menunggu laporan masuk.

Denada S Putri
Selasa, 22 April 2025 | 18:11 WIB
Sakit Hati Berujung Luka Fisik: Suami Dibacok Selingkuhan Istri di Bontang
Polisi mengamankan D, terduga pembacokan di Kelurahan Gunung Telihan, Bontang. [KlikKaltim.com]

SuaraKaltim.id - Sudah jatuh tertimpa tangga mungkin kiasan yang tepat untuk menggambarkan nasib MN (35).

Bagaimana tidak, saat mendapati istrinya selingkuh dengan pria lain, pria ini juga menjadi korban pembacokan. 

Berdasarkan informasi yang dihimpun, kejadian ini bermula saat MN yang merupakan warga Sangatta Selatan curiga dengan gerak-gerik sang istri.

Awalnya sang istri meminta izin untuk pamit pulang kampung.

Baca Juga:Dugaan Pencemaran Laut, PT EUP: Kami Tetap Peduli pada Kesejahteraan Nelayan

Namun hal tersebut teryata tidak benar, MN justru mendapat info jika istrinya berada di salah satu rumah di Jalan Makassar, RT 28, Kelurahan Gunung Telihan, Bontang Barat.

Tak hanya itu, sang istri juga menginap dengan pria lain.   

Kapolres Bontang AKBP Alex Frestian melalui Kapolsek Bontang Barat Iptu Hadi Esmoyo mengatakan, korban yang mencurigai sang isteri sedang selingkuh, akhirnya menuju rumah yang di maksud.

Saat menggedor pintu, benar saja yang membuka adalah istrinya. 

MN yang tersulut emosi kemudian memukul sang isteri menggunakan helm.

Baca Juga:Ribuan Ikan Mati di Bontang, DPRD Pertanyakan Peran Pemerintah

Sang istri pun tersungkur, namun tiba-tiba seseorang berinisal D (21) yang diduga selingkuhan sang istri membacok MN dengan parang.

Akibatnya korban mengalami luka serius di bagian kepala, lengan sebelah kiri. Setelah itu korban dibawa RSUD Taman Husada.

"Sang isterinya pamit mau pulang kampung. Tapi nyatanya ke Bontang tinggal sama teman laki-lakinya.," ucap Iptu Esmoyo, melansir dari KlikKaltim.com--Jaringan Suara.com, Selasa (22/04/2025).

Saat ini pelaku D (21) warga sudah dibawa ke Mapolres Bontang untuk menunggu laporan masuk.

Sementara sang isteri tidak membuat laporan atas kekerasan yang dilakukan oleh suaminya. 

Pelaku terancam pasal berlapis. Dari penganiayaan yang menyebabkan korban luka.

Kemudian terkena UU Darurat terkait membawa sajam. 

 "Korban selamat. Sekarang coba konfirmasi ke Kasat Reskrim penanganannya seperti apa," sambungnya. 

Jaringan media ini juga berusaha mengkonfirmasi Kasat Reskrim Polres Bontang AKP Hari Supranoto.

Namun hingga berita ini, terbit belum mendapatkan respon.

RSUD Taman Husada, Bontang. [Ist]
Ilustrasi RSUD Taman Husada, Bontang. Kapolres Bontang AKBP Alex Frestian melalui Kapolsek Bontang Barat Iptu Hadi Esmoyo mengatakan, korban yang mencurigai sang isteri sedang selingkuh, akhirnya menuju rumah yang di maksud. Saat menggedor pintu, benar saja yang membuka adalah istrinya. MN yang tersulut emosi kemudian memukul sang isteri menggunakan helm. Sang istri pun tersungkur, namun tiba-tiba seseorang berinisal D (21) yang diduga selingkuhan sang istri membacok MN dengan parang. Akibatnya korban mengalami luka serius di bagian kepala, lengan sebelah kiri. Setelah itu korban dibawa RSUD Taman Husada. [Ist]

Mengenal RSUD Taman Husada, Tempat Korban Dibawa

RSUD Taman Husada adalah Rumah Sakit Umum Daerah yang terletak di Bontang, Kalimantan Timur (Kaltim).

Awalnya merupakan sebuah puskesmas rawat inap, RSUD Taman Husada kemudian berubah status menjadi rumah sakit umum dan menjadi salah satu fasilitas kesehatan utama Pemerintah Kota Bontang.

Sebagai rumah sakit tipe B, RSUD Taman Husada memiliki berbagai fasilitas dan tenaga medis yang cukup lengkap, termasuk dokter umum, dokter gigi, dan berbagai dokter spesialis.

Rumah sakit ini juga menjadi pusat rujukan bagi wilayah Bontang dan sekitarnya.

Saat ini, RSUD Taman Husada sedang dalam tahap pengembangan dengan pembangunan Gedung C yang direncanakan akan menambah kapasitas rawat inap dan fasilitas intensive care.

Langkah ini bertujuan untuk meningkatkan pelayanan kesehatan bagi masyarakat Bontang dan sekitarnya, bahkan diharapkan dapat menjadi rujukan regional.

RSUD Taman Husada juga sedang dalam proses penyesuaian pelayanan rawat inap untuk menerapkan skema Kelas Rawat Inap Standar (KRIS) sesuai dengan kebijakan Kementerian Kesehatan.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini