Pemprov Kaltim Tawarkan Peluang Emas: Australia Diajak Bangun Rumah Sakit di Pedalaman

Salah satu wujudnya adalah peluncuran Program Gratispol yang telah dilaksanakan pada Senin (21/04/2025).

Denada S Putri
Rabu, 23 April 2025 | 19:34 WIB
Pemprov Kaltim Tawarkan Peluang Emas: Australia Diajak Bangun Rumah Sakit di Pedalaman
Sekdaprov Kaltim Sri Wahyuni saat menerima kunjungan Konsul Jenderal Australia Makassar Todd Dias di Kantor Gubernur Kaltim, Selasa (22/4/2024). [ANTARA]

SuaraKaltim.id - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalimantan Timur (Kaltim) membuka kesempatan bagi para pelaku usaha asal Australia untuk menanamkan investasi di sektor kesehatan, khususnya dalam pembangunan rumah sakit di wilayah Kaltim.

Kesempatan ini disampaikan langsung oleh Sekretaris Daerah Provinsi Kaltim, Sri Wahyuni, kepada Konsul Jenderal Australia di Makassar, Todd Dias, saat kunjungannya ke Samarinda pada Selasa (22/04/2025) kemarin.

Sri Wahyuni menyampaikan bahwa Gubernur Kaltim Rudy Mas’ud atau yang biasa disapa Harum dan Wakil Gubernur Seno Aji memberikan perhatian besar terhadap pengembangan sektor pendidikan, kesehatan, dan infrastruktur.

Salah satu wujudnya adalah peluncuran Program Gratispol yang telah dilaksanakan pada Senin (21/04/2025).

Baca Juga:Rp 750 Miliar Digelontorkan, Pemprov Kaltim Wujudkan Pendidikan Gratis SMA-S3

Ia menegaskan komitmen kuat Gubernur Harum dalam meningkatkan kualitas layanan kesehatan di Kaltim.

"Beliau ingin agar layanan kesehatan ditingkatkan kualitas layanannya," jelas Sri Wahyuni, disadur dari ANTARA, Rabu (23/04/2025).

Sri juga menyebut bahwa Gubernur sangat berkeinginan agar seluruh masyarakat Kaltim dapat menjadi peserta BPJS Kesehatan melalui Program Gratispol.

Salah satu proyek strategis yang direncanakan adalah pembangunan rumah sakit representatif di Kabupaten Kutai Barat.

"Rumah sakit itu akan menjadi rumah sakit rujukan bagi masyarakat di Kutai Barat dan Mahakam Ulu," terang Sri Wahyuni.

Baca Juga:Setelah Gratispol, Pemprov Kaltim Sasar Program Perumahan untuk MBR

Saat ini, rumah sakit yang tersedia di Kutai Barat masih berstatus kelas C. Akibatnya, pasien yang memerlukan rujukan harus menempuh perjalanan sekitar 8 jam untuk sampai ke Samarinda.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini