Angin dari tenggara dan selatan diperkirakan akan mendominasi dan berpotensi mengganggu aktivitas pelayaran.
"Gelombang dari tenggara dan selatan akan lebih dominan, dan bisa mengganggu aktivitas nelayan serta pelayaran kecil," ujarnya.
BMKG menyarankan warga untuk selalu memperhatikan informasi prakiraan cuaca dan peringatan dini.
Kukuh juga mengimbau masyarakat agar tidak berteduh di bawah pohon besar atau papan reklame saat cuaca ekstrem berlangsung.
Baca Juga:Seleksi PPPK Tahap II di Kaltim Resmi Dimulai, 3.144 Peserta Berebut Formasi
"Kenali ciri-ciri cuaca ekstrem, waspadai kondisi langit, dan segera berlindung ke tempat aman jika cuaca memburuk secara tiba-tiba," imbaunya.
Sementara itu, di fase puncak kedua musim hujan, Kukuh mencatat adanya peningkatan curah hujan harian di sejumlah daerah.
Intensitas hujan bahkan melebihi ambang batas normal di Mahakam Ulu, Kutai Barat, dan Balikpapan.
"Dan ini menyebabkan sejumlah kawasan tergenang serta longsor kecil," ungkap Kukuh.
Ia menjelaskan bahwa hujan deras disertai petir dan angin kencang yang terjadi dalam beberapa waktu terakhir bukan disebabkan oleh gangguan siklon tropis, melainkan pertumbuhan awan lokal yang lazim terjadi di masa peralihan.
Baca Juga:Diskominfo Kaltim Dorong Lompatan Digital lewat Superapp dan Satu Data
"Jadi itu hanya kondisi pertumbuhan awan lokal, tidak ada pengaruh dari siklon atau siklus tertentu," pungkasnya.