SuaraKaltim.id - Balai Wilayah Sungai (BWS) Kalimantan Timur (Kaltim) memberikan dukungan nyata bagi petani di Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) melalui pembangunan empat unit sumur bor irigasi.
Langkah ini ditujukan untuk memastikan ketersediaan air pertanian, khususnya saat musim kemarau.
Hal itu disampaikan Kepala Dinas Pertanian PPU, Andi Trasodiharto, Rabu, 20 Agustus 2025.
"Sumur bor irigasi dibutuhkan menjadi penyeimbang bagi petani dalam menghadapi kesulitan mendapatkan air untuk lahan pertanian," ujar Andi, dikutip dari ANTARA, di hari yang sama.
Baca Juga:Tahun 2028, 109 Keluarga Pertama Akan Tinggal di Hunian Modern IKN
Menurut Andi, kebutuhan sumur bor paling mendesak dirasakan petani di Kecamatan Babulu, wilayah sentra persawahan PPU.
BWS Kaltim pun mempercepat pembangunan infrastruktur tersebut dan kini pengerjaan sudah memasuki tahap akhir.
Bahkan, di salah satu titik pengeboran di Desa Labangka Barat, air sudah berhasil keluar, menandakan progres yang signifikan.
Apabila keempat sumur bor selesai, diharapkan permasalahan klasik petani terkait keterbatasan air irigasi saat musim kering dapat teratasi.
Keberadaan sumur bor ini tak hanya menjaga ketersediaan air jangka panjang, tetapi juga menjadi penopang peningkatan produktivitas pertanian daerah.
Baca Juga:Hadapi IKN, Pemkab PPU Ajukan Pemekaran Dua Kecamatan
"Panen padi pada musim tanam pertama 2025 mencapai 24.500 ton GKP, dilakukan upaya untuk mengoptimalkan masa tanam April hingga September 2025, agar hasil panen petani meningkat," jelas Andi.
Saat ini, luas lahan padi produktif di PPU tercatat 14.070 hektare dengan pola tanam dua kali setahun.
Pada 2024 lalu, hasil panen padi mencapai 50.672 ton gabah kering panen (GKP).
Dengan tambahan fasilitas sumur bor irigasi, Pemkab optimistis produktivitas dapat lebih ditingkatkan sekaligus mendukung ketahanan pangan di wilayah penyangga Ibu Kota Nusantara (IKN) tersebut.