SuaraKaltim.id - Upaya Kalimantan Timur (Kaltim) dalam memperkuat ekonomi hijau dan membangun industri berkelanjutan mendapat dukungan baru dari sektor internasional.
Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kaltim membuka ruang kolaborasi dengan Taiwan melalui pertemuan dengan Kantor Dagang dan Ekonomi Taipei di Jakarta (Taipei Economic and Trade Office/TETO), yang berlangsung pada Sabtu, 18 Mei 2025 di Samarinda.
Wakil Gubernur (Wagub) Kaltim, Seno Aji, menyambut langsung delegasi TETO dan memaparkan transformasi ekonomi yang tengah dilakukan daerah ini.
Ia menyampaikan bahwa Kaltim tidak lagi sekadar dikenal sebagai daerah kaya sumber daya alam, tetapi kini tengah menata diri menjadi pusat ekonomi hijau, hilirisasi industri, dan pengembangan SDM unggul.
Baca Juga:DPW Nasdem Kaltim Syok, Kader Terlibat Proyek Fiktif Rp 13,2 Miliar
“Kami berharap Kaltim dapat menjadi tujuan investasi strategis bagi para pelaku usaha Taiwan. Dengan lebih dari 2.000 perusahaan Taiwan yang telah beroperasi di Indonesia, kami optimis sebagian di antaranya bisa melihat Kaltim sebagai wilayah yang menjanjikan,” ujar Wagub Seno, disadur dari ANTARA, Senin, 19 Mei 2025.
Ia juga menekankan kesiapan daerah dalam menyambut investasi, termasuk dengan menyediakan kemudahan regulasi dan infrastruktur yang mendukung.
Salah satunya adalah Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Maloy Batuta Trans Kalimantan (MBTK) yang berpotensi besar dalam industri pengolahan kelapa sawit dan turunannya.
Sementara itu, Delegasi TETO yang dipimpin Bruce Hung memperkenalkan TETO sebagai jembatan ekonomi antara Taiwan dan Indonesia.
Mereka membawa perwakilan dari sektor perbankan, teknologi, dan industri pengolahan kayu.
Baca Juga:Gratispol Kaltim 2025 Fokus Mahasiswa Baru, Ini Besaran Bantuan UKT-nya
Bruce menyampaikan minat Taiwan untuk menjadikan Kalimantan Timur sebagai mitra jangka panjang, terutama di sektor-sektor yang selaras dengan agenda pembangunan berkelanjutan.