SuaraKaltim.id - Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng) dinilai memiliki posisi strategis untuk tidak sekadar menjadi daerah penyangga, tetapi juga mitra utama dalam mendukung operasional Ibu Kota Nusantara (IKN).
Hal ini ditegaskan Anggota Komisi IV DPRD Provinsi Kalteng, Okki Maulana, saat berada di Palangka Raya, Rabu, 21 Mei 2025 kemarin.
Menurutnya, langkah konkret untuk merealisasikan peran tersebut adalah dengan mempercepat pembangunan infrastruktur penghubung ke wilayah IKN di Kalimantan Timur (Kaltim).
"Ini penting segera dilakukan, untuk mengoptimalkan posisi Provinsi Kalimantan Tengah sebagai mitra IKN di masa depan," katanya disadur dari ANTARA, Kamis, 22 Mei 2025.
Baca Juga:Wujudkan Mimpi IKN, Kaltim Tancap Gas Benahi Jalan dan Sumber Daya Manusia
Okki menyebut, Kalteng memiliki kekuatan besar dalam aspek penyediaan kebutuhan dasar seperti logistik, pangan, energi, dan tenaga kerja.
![Anggota Komisi IV DPRD Kalteng, Okki Maulana. [ANTARA]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2025/05/22/29344-anggota-komisi-iv-dprd-kalteng-okki-maulana-antara.jpg)
Dengan kedekatan geografis langsung ke wilayah IKN, Kalteng punya tanggung jawab besar untuk memastikan kelancaran suplai kebutuhan pokok ke pusat pemerintahan baru Indonesia.
"Untuk itu perlu infrastruktur yang memadai dan benar-benar sesuai standar, agar ke depan pendistribusian bisa berjalan dengan lancar tanpa adanya kendala," ucapnya.
Ia menambahkan, pembangunan infrastruktur penghubung seperti jalan utama, pelabuhan, hingga bandara regional menjadi kunci agar Kalteng benar-benar siap memainkan peran vital tersebut.
"Kalau semua sudah terkoneksi, tentu kami yakin hasil produksi petani, maupun bahan baku lainnya bisa didistribusikan dengan baik ke IKN melalui jalur apa pun," ujarnya.
Baca Juga:Arahan Presiden: Hunian di IKN Tak Boleh Hanya untuk Elit
Tak hanya itu, pengembangan pusat distribusi regional yang terintegrasi juga diperlukan agar arus logistik dari Kalteng ke IKN berjalan lebih efisien.
"Pusat distribusi regional ini bisa mempercepat mobilisasi barang, menekan biaya distribusi dan meningkatkan daya saing produk lokal Kalimantan Tengah," demikian Okki.
Dari kesiapan infrastruktur dan sistem distribusi yang terintegrasi, Kalteng diharapkan dapat berdiri sejajar sebagai mitra pembangunan IKN, bukan sekadar wilayah pelengkap.
Bupati PPU Dorong Pramuka Kelola Kawasan Edukasi Lingkungan di Era IKN
Bupati Penajam Paser Utara (PPU), Mudyat Noor, mengambil langkah berani dengan mendorong Gerakan Pramuka di wilayahnya untuk berperan lebih strategis dalam pembangunan daerah.
Tak lagi sekadar organisasi kepanduan, Pramuka kini digadang sebagai pengelola kawasan terpadu berbasis pendidikan dan lingkungan yang akan mencerminkan wajah baru PPU di era Ibu Kota Nusantara (IKN).
Langkah ini disampaikan Mudyat saat momentum konsolidasi pengurus Kwartir Cabang (Kwarcab) Gerakan Pramuka PPU.
Ia menegaskan bahwa kawasan bumi perkemahan di Babulu dan Labangka, dengan luas total hampir 45 hektare, akan berada di bawah koordinasi Pramuka.
“Lahan itu nanti di bawah koordinasinya teman-teman Pramuka tuh, nah silakan teman-teman Pramuka itu yang menjaga dan nanti dibangun seperti apa bisa dibuat desainnya yang bagus,” ucap Mudyat dengan nada penuh keyakinan, disadur dari kaltimtoday.co--Jaringan Suara.com, Rabu, 21 Mei 2025.
Lebih dari sekadar memberi kepercayaan, menurut Mudyat, hal ini adalah bagian dari strategi pembentukan karakter generasi muda yang tangguh, kreatif, dan berdaya saing.
Kawasan yang dimaksud bukan hanya tempat perkemahan, melainkan akan dikembangkan sebagai pusat pelatihan pertanian, pelestarian lingkungan, serta kegiatan komunitas yang bersifat edukatif dan produktif.
Ia menekankan pentingnya desain kawasan yang representatif, fungsional, dan memberi ruang besar untuk partisipasi anak muda.
Komitmen ini juga lahir dari kesadaran akan posisi PPU sebagai daerah penyangga utama IKN.
Mudyat menyadari bahwa setiap inisiatif pembangunan kini tak hanya dilihat secara lokal, tetapi juga menjadi sorotan secara nasional hingga internasional.
“Kita ini sebagai PPU kan otomatis yang kita sambut kan IKN, jadi yang kita sambut itu sebetulnya seluruh Indonesia, mungkin bahkan internasional,” tandasnya.