Pemkab PPU Setop Izin Toko Modern, Dorong UMKM Tumbuh Jelang IKN

Menurut Waris, sejumlah ritel yang saat ini masih beroperasi di Penajam telah mengantongi izin sebelum kebijakan tersebut diterapkan.

Denada S Putri
Kamis, 05 Juni 2025 | 15:02 WIB
Pemkab PPU Setop Izin Toko Modern, Dorong UMKM Tumbuh Jelang IKN
Ilustrasi toko modern. [Ist]

SuaraKaltim.id - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Penajam Paser Utara (PPU), menegaskan komitmennya untuk memperkuat ekonomi lokal dengan menghentikan penerbitan izin baru bagi toko modern mulai tahun ini.

Kebijakan ini diambil sebagai langkah strategis dalam menjaga perputaran ekonomi tetap dinikmati masyarakat setempat, terlebih menjelang geliat pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) yang berbatasan langsung dengan wilayah PPU.

Hal itu disampaikan Wakil Bupati PPU, Abdul Waris Muin, saat menjawab pertanyaan terkait dukungan pemerintah terhadap pertumbuhan UMKM, Kamis, 5 Juni 2025.

"Tidak ada lagi izin baru untuk toko modern. Yang terakhir itu di Nipah-Nipah, karena sudah telanjur," ujar Abdul Waris Muin, dikutip dari ANTARA, di hari yang sama.

Baca Juga:Perizinan Kilat, Investasi Melesat: Strategi Otorita IKN Tarik Investor

Menurut Waris, sejumlah ritel yang saat ini masih beroperasi di Penajam telah mengantongi izin sebelum kebijakan tersebut diterapkan.

Namun, kehadiran toko modern dalam jumlah besar justru menyebabkan arus keuntungan ekonomi tidak berputar di daerah sendiri.

"Kalau belanja di ritel, keuntungan tidak dinikmati masyarakat lokal. Untuk itu kami mengambil langkah hentikan perizinan toko modern," tegasnya.

Langkah ini tidak sekadar membatasi ekspansi jaringan toko modern, tetapi juga bagian dari strategi jangka panjang untuk memberi ruang tumbuh bagi pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) yang menjadi tulang punggung ekonomi daerah.

"Tidak ada lagi izin baru untuk toko modern. Yang terakhir itu di Nipah-Nipah, karena sudah telanjur," tandasnya.

Baca Juga:Punya Masjid, Gereja, Wihara hingga Pura: IKN Tunjukkan Wajah Inklusif

Selain menyesuaikan dengan konteks lokal, kebijakan tersebut juga disebut sejalan dengan arah pembangunan IKN yang menuntut daya saing tinggi dari pelaku usaha daerah.

Pemerintah kabupaten ingin memastikan UMKM lokal tidak terpinggirkan dalam transformasi ekonomi kawasan.

Waris menambahkan, saat ini infrastruktur usaha di Penajam masih mencukupi untuk menunjang kebutuhan warga.

Dengan jumlah penduduk yang belum terlalu besar, keberadaan pasar tradisional dan toko-toko lokal masih bisa memenuhi kebutuhan masyarakat sehari-hari.

Dekat IKN, Tiga Proyek Properti KKGI Tawarkan Investasi Menjanjikan di Palaran

Setelah puluhan tahun dikenal sebagai pemain utama di industri pertambangan batu bara, PT Resource Alam Indonesia Tbk (KKGI) kini semakin serius merambah sektor properti melalui anak usahanya, RAIN Realty.

Tak tanggung-tanggung, tiga proyek sekaligus diluncurkan di kawasan Palaran, Samarinda, Kalimantan Timur, sebagai bagian dari transformasi bisnis jangka panjang.

Ketiga proyek tersebut mencakup Paras Icon, hunian eksklusif yang terintegrasi dengan pusat komersial modern; Samara, kompleks rumah subsidi bergaya elegan; serta Andalan Shophouse, area komersial yang ditujukan untuk mendukung geliat UMKM dan pengusaha lokal.

Semua proyek ini dirancang untuk menciptakan kawasan hunian dan bisnis terpadu yang modern dan nyaman.

Grand Opening ketiga proyek itu dilakukan pada 8 Mei 2025 di Marketing Gallery RAIN Realty.

Dalam acara tersebut, Direktur RAIN Realty, Eddy Salimah, menekankan pentingnya legalitas dan kualitas dalam setiap pengembangan proyek properti mereka.

"Projek Rain Realty ini masih fresh, diawali akhir tahun 2025 dan masih akan terus berkembang ke depannya. Rain Realty berkomitmen untuk menyelesaikan semua perizinan, tidak mau cepat namun banyak masalah di belakang. Masalah perizinan adalah masalah penting, sehingga bisa dipastikan, semua sudah aman, clear and clean, tidak ada status hutang apapun," ujar Eddy, disadur dari WartaEkonomi.co.id--Jaringan Suara.com, Kamis, 5 Juni 2025.

Lebih lanjut, Eddy mengungkapkan alasan pemilihan lokasi pengembangan yang menyasar Palaran.

"Karena Palaran akan menjadi kawasan yang menjanjikan di masa depan. Pemerintah daerah mendukung pembangunan kawasan Palaran, dengan membangun infrastruktur, salah satunya adalah jalan daerah."

Optimisme ini juga datang dari kalangan asosiasi pengembang.

Muhammad Sofyan, Ketua DPD Himpera Kalimantan Timur (Kaltim), menilai kehadiran RAIN Realty selaras dengan kebutuhan akan hunian terjangkau dan lokasi yang strategis.

"Lokasinya sangat strategis, dekat dengan Balikpapan, IKN, dan pusat Samarinda. Proyek ini sejalan dengan program pemerintah dalam penyediaan 3 juta rumah," katanya.

Untuk memfasilitasi pembiayaan, RAIN Realty telah menjalin kerja sama dengan beberapa bank, termasuk BTN, BTN Syariah, BRI, dan Bank Kaltimtara.

Respons pasar pun terbilang positif. Dalam waktu empat bulan sejak diluncurkan, lebih dari 80% unit di Fase 1 telah terjual.

Transformasi KKGI dari industri adhesive kayu ke pertambangan batu bara, dan kini properti, menjadi catatan menarik perjalanan bisnis perusahaan yang telah berdiri sejak lebih dari empat dekade lalu.

Saat ini, KKGI juga aktif di sektor energi melalui akuisisi dan pengembangan pembangkit listrik berbasis energi terbarukan.

Lewat RAIN Realty, perusahaan ini tak sekadar membangun properti, tetapi juga memanfaatkan lahan yang dimiliki untuk menghadirkan kawasan berkonsep ramah lingkungan dengan desain modern dan berkelanjutan.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini