SMK dan Ponpes Siap Hadir di IKN, Cetak SDM Unggul Berbasis Karakter

Langkah ini dipandang sebagai investasi jangka panjang dalam menciptakan SDM yang cerdas, berakhlak, dan siap bersaing di dunia industri maupun sosial.

Denada S Putri
Sabtu, 07 Juni 2025 | 15:47 WIB
SMK dan Ponpes Siap Hadir di IKN, Cetak SDM Unggul Berbasis Karakter
Ilustrasi ponpes di IKN. [Chat GPT]

Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Penajam Paser Utara (PPU), menggandeng Kesultanan Paser untuk merumuskan langkah konkret dalam pelestarian adat dan budaya lokal.

Kolaborasi ini dipandang penting untuk memperkuat jati diri daerah di tengah arus modernisasi yang terus berkembang

Hal itu disampaikan Bupati PPU, Mudyat Noor, ketika menanggapi pernyataan soal masa depan budaya lokal di tengah dinamika pembangunan daerah, Kamis, 5 Juni 2025.

"Kami komitmen jaga kelestarian budaya lokal," ujar Mudyat disadur dari ANTARA, di hari yang sama.

Baca Juga:Jaga Stabilitas Pangan di Pintu Masuk IKN, Bulog Siapkan 7.800 Ton Beras di Balikpapan

Ia menambahkan, Pemkab PPU telah mengajak Kesultanan Paser bersama pemangku adat menyusun program budaya berkelanjutan yang dapat menjadi ruang aktualisasi tradisi secara rutin.

Tak hanya bersifat simbolik, kegiatan ini juga diarahkan untuk menjadi bagian dari agenda resmi daerah yang sebagian wilayahnya masuk dalam Ibu Kota Nusantara (IKN) tersebut.

"Kami berencana menyusun kegiatan berbasis budaya sebagai agenda resmi daerah yang dilaksanakan setiap tahun," sambung Mudyat.

Langkah tersebut, kata dia, juga bertujuan menjawab tantangan zaman yang berpotensi mengikis warisan lokal jika tidak dikelola dengan baik.

"Kegiatan jadi salah satu bentuk upaya pertahankan kekayaan budaya di tengah tantangan zaman,” tegasnya.

Baca Juga:Kukar Kawal Ketat Hewan Kurban, Jaga Standar Kesehatan di Sekitar IKN

Dukungan terhadap pelestarian budaya turut datang dari Sultan Paser, Aji Muhammad Jarnawi.

Ia menekankan bahwa menjaga adat bukan sekadar urusan melestarikan masa lalu, tetapi juga tentang menanamkan identitas bagi generasi penerus.

"Pelestarian budaya bukan hanya merawat masa lalu, tapi juga membangun jati diri daerah dan menanamkan nilai kepada generasi muda," ucapnya.

Ia mengingatkan bahwa derasnya pengaruh budaya luar yang masuk melalui teknologi dan media sosial membuat nilai-nilai lokal semakin rentan terpinggirkan.

Jika tidak diantisipasi, tradisi yang selama ini dijaga secara turun-temurun bisa tergeser perlahan.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak