Waskita Karya Kembali Dapat Proyek Strategis di IKN Senilai Rp 396,6 Miliar

Ia menambahkan bahwa pembangunan infrastruktur jalan ini diharapkan bisa memberi dampak ganda, tak hanya dari sisi teknis konektivitas, tapi juga secara ekonomi dan sosial.

Denada S Putri
Rabu, 11 Juni 2025 | 19:26 WIB
Waskita Karya Kembali Dapat Proyek Strategis di IKN Senilai Rp 396,6 Miliar
Ilustrasi Istana Negara di IKN

SuaraKaltim.id - Upaya memperkuat konektivitas antarkawasan strategis di Ibu Kota Nusantara (IKN) terus dilakukan.

Salah satunya lewat proyek peningkatan Jalan Paket D di Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP) 1B-1C yang kini dipercayakan kepada PT Waskita Karya (Persero) Tbk dengan nilai kontrak mencapai Rp396,6 miliar.

Direktur Operasi II Waskita Karya, Dhetik Ariyanto, menjelaskan bahwa proyek ini akan menjadi salah satu jalur penghubung penting yang mendukung aktivitas antarinstansi serta mobilitas di pusat pemerintahan IKN.

Hal itu disampaikan Dhetik dalam keterangannya, di Jakarta, Rabu, 11 Juni 2025.

Baca Juga:IKN Magnet Investasi Global, Rp 63,3 Triliun dari Berbagai Negara Masuk Sektor Hunian

"Waskita Karya terus mendukung rencana pemerintah dalam membangun IKN. Maka, peningkatan Jalan Paket D di KIPP 1B-1C merupakan salah satu proyek utama yang mendukung pengembangan pusat pemerintahan untuk menghubungkan berbagai kawasan vital di sana," ujar Dhetik disadur dari ANTARA, di hari yang sama.

Ia menambahkan bahwa pembangunan infrastruktur jalan ini diharapkan bisa memberi dampak ganda, tak hanya dari sisi teknis konektivitas, tapi juga secara ekonomi dan sosial.

"Melalui peningkatan jalan ini, diharapkan dapat terwujud suatu infrastruktur yang mampu mendorong pertumbuhan ekonomi secara keseluruhan. Dengan begitu, turut meningkatkan kualitas hidup masyarakat dan terwujud pembangunan yang berkelanjutan," lanjutnya.

Waskita Karya sendiri bukan pemain baru dalam pembangunan di kawasan IKN. Perusahaan ini telah menggarap sedikitnya 12 proyek strategis di sana, dengan nilai total mencapai Rp 8,2 triliun.

Beberapa proyek yang sudah rampung antara lain Jalan Tol IKN Segmen 5A, jalan penghubung (feeder) kawasan distrik, dan pembangunan gedung kementerian seperti Kemenko 3 dan Kemenko 4.

Baca Juga:IKN Terancam Asap? PPU Perketat Larangan Bakar Lahan Jelang Kemarau

Sementara proyek lainnya masih berlangsung, seperti Rumah Susun ASN 3 dan Tol IKN Seksi 3B yang dilengkapi Jembatan Satwa.

"Ada pula beberapa proyek IKN yang sudah kami selesaikan pembangunannya. Sebut saja Jalan Tol IKN Segmen 5A, Jalan Feeder (District) IKN, dan kawasan kantor Kementerian Koordinator (Kemenko) 3, dan Kemenko 4," jelas Dhetik.

Adapun penandatanganan kontrak peningkatan Jalan Paket D dilakukan pada Rabu ini di lokasi proyek, antara Kepala Divisi Operasi II Waskita Karya Mochamad Waskito Adi sebagai Kuasa Kerja Sama Operasi (KSO), dan Pejabat Pembuat Komitmen XIII-2025 Satuan Kerja Otorita IKN (OIKN) Almi Madhani.

Jaga Ketahanan Pangan IKN, PPU Dorong Benih Padi Tahan Kekeringan

Menghadapi potensi musim kemarau yang diperkirakan melanda Kalimantan Timur mulai akhir Juni hingga Agustus 2025, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Penajam Paser Utara (PPU) mulai menggencarkan langkah adaptif untuk menjaga ketahanan produksi pangan, terutama tanaman padi.

Langkah utama yang disarankan kepada para petani adalah penggunaan benih padi unggul yang telah terbukti tahan terhadap kondisi kekurangan air.

Hal ini dinilai krusial untuk menjaga produktivitas di tengah cuaca ekstrem. Ucap, Kepala Bidang (Kabid) Tanaman Pangan dan Hortikultura Dinas Pertanian PPU, Gunawan, di Penajam, Selasa, 10 Juni 2025.

“Benih tahan kekeringan dapat membantu tanaman tetap tumbuh optimal, walau curah hujan rendah atau ketersediaan air terbatas,” ujar Gunawan, disadur dari ANTARA, Rabu, 11 Juni 2025.

Ia menambahkan bahwa kekeringan akibat kemarau bisa mengganggu sistem irigasi lahan sawah, yang selama ini bergantung pada curah hujan di wilayah yang sebagian daerahnyaa masuk ke Ibu Kota Nusantara (IKN) itu.

Karena itu, benih padi seperti Inpago 5, Inpago 8 hingga Inpari 46 GSR dan varietas lokal lain direkomendasikan kepada petani.

“Upaya antisipasi dampak kekeringan, petani disarankan gunakan benih yang memiliki ketahanan terhadap kondisi kekurangan air,” tambahnya.

Di samping itu, pemerintah daerah juga menaruh perhatian pada pembaruan pemetaan wilayah rawan kekeringan serta pentingnya sistem peringatan dini berbasis data iklim harian.

“Kondisi iklim dipantau melalui data harian yang disediakan BMKG melalui situs resmi,” jelas Gunawan.

Dinas Pertanian PPU menargetkan optimalisasi musim tanam April–September 2025.

Pada musim tanam pertama tahun ini, produksi gabah kering panen (GKP) diproyeksikan mencapai 24.500 ton, dengan luas lahan aktif sekitar 14.070 hektare.

Di 2024 lalu, total produksi padi di wilayah ini tercatat mencapai 50.672 ton dari dua kali musim panen.

Langkah-langkah ini merupakan bagian dari strategi jangka panjang pemerintah daerah dalam menghadapi dampak perubahan iklim terhadap sektor pertanian dan memastikan pasokan pangan tetap stabil di masa mendatang.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini