SuaraKaltim.id - Fenomena link DANA Kaget hari ini, Jumat (13/6/2025), masih menyita perhatian publik, terutama di kalangan pengguna dompet digital.
Sejak awal 2025, tren berburu saldo gratis dari aplikasi DANA melonjak tajam, menjadikan kata kunci ini salah satu yang paling banyak dicari di Google dan media sosial.
Namun, di balik kegembiraan berburu saldo kejutan, ancaman keamanan digital mengintai.
Banyak oknum tak bertanggung jawab memanfaatkan tingginya minat masyarakat terhadap fitur ini untuk melancarkan penipuan siber.
Baca Juga:Tagihan Listrik Bikin Pusing? Coba Rejeki dari DANA Kaget Hari Ini!
Pengguna yang tidak waspada bisa menjadi korban kehilangan akun, saldo, bahkan data pribadi.
Data menunjukkan bahwa pencarian terhadap "link DANA Kaget terbaru" masih mendominasi jagat media sosial. Mulai dari TikTok, Facebook, WhatsApp, hingga Telegram, tautan-tautan ini disebar secara masif.
Sayangnya, banyak di antaranya merupakan jebakan yang dirancang sedemikian rupa menyerupai situs resmi DANA Indonesia.
“Banyak situs palsu yang desainnya nyaris identik dengan situs resmi. Sekali klik, pengguna bisa langsung dijebak,” ujar pakar keamanan digital, Rizky Andika.
Selama beberapa bulan terakhir, penipuan bermodus link DANA Kaget hari ini semakin beragam dan sulit dibedakan dari tautan resmi.
Baca Juga:Selamat! Nomor HP Kamu Beruntung Dapat Saldo Gratis, Ini 10 Daftar Link DANA Kaget Hari Ini
Para pelaku menciptakan halaman palsu yang meniru domain resmi DANA, lengkap dengan logo, warna, dan bahkan animasi menyerupai platform asli.
Beberapa korban mengaku kehilangan akses penuh ke akun DANA mereka setelah mengklik link mencurigakan.
Modus yang digunakan antara lain adalah permintaan kode OTP, pencurian PIN, hingga pengambilalihan akun sepenuhnya.
Pelaku bahkan bisa mengganti nomor ponsel dan email terdaftar, membuat pengguna tak bisa lagi mengakses akun miliknya sendiri.
Bank Indonesia dalam laporan semester I 2025 mengungkapkan bahwa transaksi menggunakan dompet digital meningkat signifikan selama Ramadan, Idulfitri, hingga pertengahan tahun.
Di sisi lain, peningkatan aktivitas ini diikuti oleh lonjakan kejahatan siber.