SuaraKaltim.id - Fenomena link DANA Kaget masih jadi pembicaraan netizen, terutama pengguna dompet digital aktif, sampai hari ini, Jumat (20/6/2025).
Banyak pengguna tergoda dengan iming-iming saldo gratis dari link yang tersebar luas di TikTok, WhatsApp, dan Telegram.
Namun, di balik antusiasme tersebut, muncul ancaman serius: kejahatan siber yang memanfaatkan teknik rekayasa sosial dan menyasar pengguna awam dengan modus semakin canggih.
“Banyak situs palsu yang desainnya nyaris identik dengan situs resmi. Sekali klik, pengguna bisa langsung dijebak,” kata Pakar Keamanan Digital, Rizky Andika.
Pelaku menyebarkan tautan lewat akun palsu, chatbot, hingga siaran langsung TikTok untuk memikat korban.
Mereka memanfaatkan popularitas fitur DANA Kaget dan keinginan pengguna mendapatkan saldo gratis, padahal yang terjadi justru pengambilalihan akun secara penuh melalui phishing.
Maraknya penyebaran link DANA Kaget hari ini melalui TikTok Live menjadi perhatian khusus.
Pelaku menyaru sebagai akun resmi, lalu membagikan tautan yang tampak sah. Namun begitu diklik, pengguna diarahkan ke halaman login palsu yang meminta kode OTP atau PIN.
“Begitu data dimasukkan, akun bisa langsung diambil alih. Tak hanya kehilangan saldo, tapi juga akses penuh ke akun karena email dan nomor verifikasi korban diganti,” jelas Rizky.
Menurut data Bank Indonesia, transaksi dompet digital seperti DANA, OVO, dan ShopeePay melonjak hingga 37% selama semester pertama 2025.
Lonjakan ini membuka celah besar bagi penjahat siber untuk mencari korban melalui metode penipuan baru yang menyasar pengguna dengan tingkat literasi digital rendah.
Pihak DANA Indonesia kembali menegaskan bahwa link DANA Kaget hari ini yang sah hanya berasal dari satu domain resmi: https://link.dana.id.
“Seluruh link DANA Kaget yang sah hanya berasal dari domain resmi. Jika ada pihak yang meminta data pribadi dengan dalih hadiah atau saldo gratis, bisa dipastikan itu bukan dari kami,” tegas DANA.
DANA mengimbau pengguna agar selalu berhati-hati dan tidak pernah memberikan informasi sensitif seperti PIN, kode OTP, atau email pribadi.
Pengguna disarankan mengaktifkan fitur keamanan dua langkah (2FA) dan menggunakan fitur Pusat Bantuan DANA untuk melaporkan tautan mencurigakan.