SuaraKaltim.id - Borneo FC Samarinda menatap musim baru Liga 1 2025/2026 dengan penuh percaya diri.
Salah satu yang menguatkan optimisme itu adalah komitmen dari pemain asing yang memilih bertahan dan bersiap tampil maksimal, termasuk gelandang asal Jepang, Kei Hirose.
Pemain berusia 29 tahun itu menyatakan semangatnya untuk memberikan kontribusi lebih besar dibanding musim lalu.
Kei, yang telah mengenakan seragam Pesut Etam sejak 2021, memastikan bahwa motivasinya tetap tinggi menyambut kompetisi yang lebih kompetitif.
Baca Juga:Pesut Etam Bangkit! Gomez Targetkan Empat Besar Liga 1
“Saya ingin musim depan bisa lebih baik dari musim ini. Saya sangat antusias untuk memulai musim baru,” ungkap Kei Hirose, disadur dari Presisi.co--Jaringan Suara.com, Selasa, 24 Juni 2025.
Menghadapi musim yang diprediksi lebih sengit, Kei tidak menampik bahwa tantangan akan lebih berat.
Banyak klub melakukan perombakan dan peningkatan kualitas.
Namun ia percaya Borneo FC punya modal kuat dari kekompakan tim dan kerja keras seluruh elemen.
“Banyak klub yang menjadi lebih baik, jadi tak mudah, tetapi kami bisa melakukannya,” tegasnya.
Baca Juga:Benua Etam Jadi Percontohan Nasional: Pemprov Kaltim dan Bank Dunia Bahas Program Karbon
Di musim 2024/2025 lalu, Kei tampil dalam 31 laga dan mencatatkan statistik cukup stabil—1 gol, 4 assist, serta dua kartu (kuning dan merah).
Ia terus menjadi salah satu poros permainan Borneo FC di lini tengah.
Selain Kei, dua pemain asing lainnya juga dipastikan bertahan: bek asal Burundi Christophe Nduwarugira, serta gelandang serang Mariano Peralta.
Manajemen telah resmi memperpanjang kontrak mereka untuk menjaga stabilitas tim.
“Sang pemain bertahan, resmi bertahan! Christophe Nduwarugira menerima sodoran perpanjangan kontrak dari Borneo FC Samarinda,” tulis klub di media sosial pada Selasa, 17 Juni 2025.
Dari kerangka utama tim yang tetap solid dan tekad tinggi dari para pemain asingnya, Borneo FC tampaknya tidak hanya siap bersaing—tapi juga mengincar lebih dari sekadar bertahan di papan atas Liga 1.
Di Usia 18, Rizdjar Tembus Skuad Senior Borneo FC: Impian Jadi Nyata
Memasuki musim BRI Liga 1 2024/2025, Borneo FC memberi ruang bagi darah muda untuk unjuk gigi.
Salah satunya adalah Rizdjar Nurviat Subagja, pemain asal Cirebon kelahiran 2 Januari 2006, yang kini menjadi bagian dari skuad utama ‘Pesut Etam’.
Menempati posisi bek kanan, Rizdjar tidak menyia-nyiakan kesempatan langka ini.
Ia mengungkapkan kebahagiaannya bisa bergabung dengan tim senior, menyebut momen tersebut sebagai perwujudan mimpi masa kecil.
“Perasaan pasti senang, ada kebanggaan tersendiri. Sejak kecil tujuan saya memang ingin jadi pemain sepak bola profesional, dan alhamdulillah bisa terwujud tahun ini,” ucapnya, dikutip dari Presisi.co--Jaringan Suara.com, Minggu, 8 Juni 2025.
Dengan postur 177 cm, Rizdjar berbagi cerita mengenai tantangan di level senior, yang menurutnya berbeda signifikan dibandingkan saat bermain di level usia muda.
“Perbedaan paling terasa di intensitas permainan. Liga 1 itu keras, banyak pemain berpengalaman, jadi mereka tahu bagaimana bermain dengan baik. Di junior juga keras, tapi di level ini harus lebih siap fisik dan mental,” katanya.
Soal posisi, Rizdjar menegaskan dirinya cukup fleksibel.
Ia pernah dimainkan sebagai bek tengah dan tidak merasa kesulitan ketika diminta beradaptasi oleh pelatih.
“Adaptasi tidak terlalu sulit, karena saya juga pernah bermain sebagai bek tengah. Yang penting saya bisa mengikuti skema pelatih dan menjaga komunikasi dengan pemain lain di lapangan,” jelasnya.
Rizdjar juga menyoroti perjalanan tim yang sempat terseok di pertengahan musim, namun berhasil kembali ke jalur persaingan lewat perbaikan internal.
“Awal musim kita sempat berada di papan atas. Tapi di pertengahan musim ada sedikit kesulitan yang membuat peringkat turun. Setelah evaluasi, motivasi kami meningkat dan kerja sama tim jadi lebih solid. Sekarang kondisi tim jauh lebih baik,” tambahnya.
Secara pribadi, ia tetap menargetkan menit bermain sebanyak mungkin sebagai bagian dari proses pembuktian diri.
“Target saya sejak awal musim tidak berubah: bermain sebanyak mungkin. Kalau belum terwujud musim ini, saya yakin masih ada kesempatan di musim depan. Saya akan terus buktikan kemampuan saya di latihan,” ujarnya.
Meski usianya masih muda, Rizdjar menyisipkan pesan penting bagi para calon pesepak bola yang ingin mengikuti jejaknya.
“Harus giat latihan dan jangan lupa minta doa dari orang tua. Dukungan keluarga itu penting. Dan yang utama, jangan berhenti berdoa,” pesannya.