Masalah yang kerap terjadi mencakup kerusakan pada injektor, turbo, hingga fuel pump. Suku cadangnya pun tidak murah dan ketersediaannya terbatas, membuat biaya servis jadi cukup menguras dompet.
4. KIA Picanto Matic
City car mungil ini sempat menjadi primadona karena ukurannya yang ringkas dan irit bahan bakar. Namun untuk varian Picanto Matic keluaran 2008–2012, banyak pengguna mengeluhkan performa transmisinya.
Beberapa keluhan yang sering muncul antara lain tarikan mesin terasa berat, AC kurang dingin, dan biaya perawatan rutin yang relatif tinggi. Ini menjadikannya salah satu mobil bekas yang rawan masalah.
5. Geely Panda
Geely Panda menjadi opsi menarik di segmen mobil murah. Dengan harga di bawah Rp100 juta, mobil asal Tiongkok ini menawarkan fitur yang terbilang lengkap di kelasnya. Namun, ada konsekuensi yang harus dihadapi.
Suku cadang Geely Panda tergolong sulit ditemukan di pasaran, sehingga pemilik kerap kesulitan saat kendaraan memerlukan perbaikan. Hal ini membuat perawatan mobil ini menjadi lebih mahal dibandingkan kompetitor di kelas serupa.
Kenapa Harus Hati-Hati Saat Beli Mobil Bekas?
Membeli mobil bekas yang sering bermasalah justru bisa menjadi beban finansial jangka panjang. Banyak pembeli tergiur harga miring, namun lupa mengecek riwayat servis atau reputasi tipe mobil.
Sebelum membeli, penting melakukan pengecekan menyeluruh termasuk melalui teknisi terpercaya. Jangan hanya melihat dari tampilan luar mobil atau kilometer rendah, tapi perhatikan juga rekam jejak performa tipe mobil tersebut di kalangan pengguna.
Menurut laporan dari Gaikindo (Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia), penjualan mobil bekas masih mendominasi transaksi kendaraan di kota-kota besar, terutama setelah pandemi.
Namun, tingginya permintaan ini juga memunculkan risiko maraknya mobil bekas bermasalah yang beredar di pasar tanpa informasi jelas.
Tips Menghindari Mobil Bekas 'Penyakitan'
- Cek riwayat servis kendaraan (jika tersedia, melalui buku servis resmi).
- Gunakan jasa inspeksi mobil bekas profesional.