SuaraKaltim.id - Olahraga lari bagi pemula akan merasa kelelahan dengan risiko cedera yang tinggi. Jika berlari dengan benar, kamu bisa membakar kalori yang lebih banyak dari olahraga biasa.
Untuk itu kamu perlu mengetahui cara lari yang benar agar tidak cepat lelah dan terhindar dari cedera.
Berikut ini cara lari yang benar untuk pemula agar tidak cepat lelah dan menghindari cedera.
1. Kontrol kedua kaki
Baca Juga:Daftar 4 Sepatu Lari Ortuseight Terbaik: Ringan, Awet dan Nyaman Dipakai
Melansir laman Shopee, cara lari yang benar adalah dengan menggunakan otot bokong dan hamstring untuk mengontrol kedua kaki, alih-alih membiarkan kaki berayun sekedarnya.
Cara ini cukup mirip dengan menaiki sepeda.
Ada keseimbangan antara kaki yang mendorong pedal ke bawah, dan kaki yang menarik pedal ke atas untuk menjaga putaran roda.
Ketika otot bokong mendorong tubuh ke depan dan otot hamstring menarik kaki ke belakang untuk langkah selanjutnya.
Kamu bisa menjaga postur lari yang benar dengan mengangkat lututmu tinggi ke atas dan mengayunkan kaki jauh ke belakang, sehingga kedua otot tersebut bekerja secara optimal.
Baca Juga:5 Panduan Lari untuk Pemula agar Konsisten dan Menyenangkan
Jangan lupa perhatikan kondisi kaki kamu saat menapak karena kedua kaki menerima banyak tekanan saat kita berlari.
Jangan sampai mendaratkan kaki dengan keras karena akan memakan lebih banyak energi untuk gerakan selanjutnya.
Cobalah untuk menapak lebih ringan, atau mengangkat kakimu lebih cepat supaya kamu bisa menghemat energi.
Mendarat dengan kaki depan (forefoot strike) atau kaki tengah (mid-foot strike) akan menghemat lebih banyak energi daripada mendarat dengan kencang pada tumit.
Teknik ini juga dapat mengurangi risiko cedera dan mengurangi tekanan pada kaki kamu.
2. Perhatikan posisi kepala
Jika kamu ingin mencari cara lari yang benar, maka tentu kamu harus memperhatikan postur tubuh. Hal pertama yang harus kamu perhatikan adalah kepala.
Ketika menghabiskan banyak waktu di depan laptop, mudah bagi kepala dan bahu untuk menjadi bungkuk. Tapi, hal ini dapat mempengaruhi pernapasan dan ayunan tangan.
Maka dari itu, pastikan posisi kepala tegak dan jarak pandangmu memandang jauh ke depan dengan dagu paralel ke tanah.
Usahakan agar kamu tidak melihat ke bawah, atau terlalu mendongak ke atas.
3. Jaga bahu tidak membungkuk
Jaga bahumu agar tidak tegang dan bungkuk karena dengan begitu postur tubuh akan terlihat lebih tinggi. Jika kamu mulai membungkuk, ingatlah untuk menarik tulang belikatmu ke belakang.
Pastikan juga bahumu tidak terlalu rileks. Postur lari yang benar adalah tangan diposisikan membentuk sudut 90 derajat.
Kondisi ini membuat tubuhmu lebih tegap dan kuat untuk menempuh jarak lari.
4. Beri tenaga pada ayunan tangan
Saat berlari, tanganmu juga berperan untuk mendorong tubuhmu ke depan.
Perhatikanlah arah tanganmu selagi kamu berlari. Apakah keduanya berayun lurus ke depan dan ke belakang, atau justru menyilang di depan tubuh.
Jika tanganmu masih sering menyilang, ini justru akan membuang energi kamu. Alih-alih mendorong tubuhmu ke depan, gerakan ini justru akan membuat tubuhmu berputar sedikit.
Maka, cara lari yang benar adalah pastikan agar tangan kamu berada di posisi 90 derajat dan mengayun lurus ke depan dan ke belakang.
5. Jaga keseimbangan pinggul
Pinggul adalah bagian yang sangat penting bagi para pelari. Seperti kepala dan bahu, pinggul juga berguna untuk menjaga keseimbangan pada tubuh bagian bawah.
Menjaga agar pinggul tidak seimbang dan tidak menekankan seluruh berat tubuh ke satu sisi adalah cara lari yang benar dan wajib dilakukan oleh pelari pemula dan profesional.
Karena lari adalah gerakan unilateral, yang berarti kamu akan sering bertumpu di satu kaki saja selama berolahraga, kamu harus memastikan agar kedua kakimu menopang berat secara seimbang.
Jagalah agar pinggul kamu mengarah ke depan agar otot bokong dan pinggul dapat bekerja dengan baik selama berlari.