SuaraKaltim.id - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalimantan Timur (Kaltim) terus berbenah menuju transformasi digital.
Salah satu gebrakan terbaru datang dari Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kaltim yang tengah bersiap meluncurkan sebuah platform digital terintegrasi bernama SAKTI (Sistem Aplikasi Kalimantan Timur).
Aplikasi ini dirancang sebagai gerbang satu pintu untuk berbagai kebutuhan informasi publik.
Mulai dari harga bahan pokok di seluruh pasar daerah, prakiraan cuaca hingga tingkat desa, layanan transportasi antarkabupaten, hingga program-program strategis seperti pendidikan gratis dan internet desa.
Baca Juga:Pemetaan Ormas Dipercepat, DPRD Kaltim: Demi Keamanan dan Investasi di IKN
“Aplikasi ini memuat banyak hal. Salah satunya informasi harga kebutuhan pokok di seluruh pasar yang ada di Kaltim. Data ini akan diperbarui setiap hari,” jelas Kepala Diskominfo Kaltim, Muhammad Faisal, dikutip Sabtu, 5 Juli 2025.
Masyarakat nantinya juga bisa mengakses data real-time dari BMKG serta jadwal moda transportasi lintas wilayah.
Fitur ini menjadi jawaban bagi warga lokal maupun pendatang untuk merencanakan perjalanan di wilayah Kaltim yang luas dan beragam kondisi geografisnya.
“Mulai dari jadwal bus, harga tiket kapal, hingga rutenya tersedia meski belum bisa interaktif,” ujar Faisal.
Tak hanya soal mobilitas, aplikasi SAKTI juga menjadi rumah informasi berbagai program unggulan Pemprov Kaltim, termasuk Gratispol—program pendidikan dan kesehatan gratis, akses internet desa, serta distribusi seragam gratis dan beasiswa.
Baca Juga:Bawang dan Beras Makin Mahal? Kaltim Catat Inflasi Juni 0,54 Persen
“Berbagai program strategis pemerintah akan tersedia di satu platform ini, termasuk info seputar program seragam gratis, beasiswa, dan lainnya,” sambungnya.
Peluncuran aplikasi ini tinggal menunggu tahap akhir persetujuan di Google Play Store dan App Store.
Target awal peluncuran direncanakan pada Juni 2025, meskipun fitur yang tersedia masih akan berkembang bertahap.
“Izinnya sudah keluar. Kami menunggu sistemnya naik di Play Store. Semoga bulan ini sudah bisa diluncurkan, meskipun belum sempurna,” kata Faisal.
Internet Desa: Langkah Paralel Mewujudkan Konektivitas
Program digitalisasi ini berjalan beriringan dengan misi besar lainnya: pemerataan jaringan internet di desa-desa. Target 841 desa tersambung jaringan tahun ini terus dikejar, melalui kombinasi pembiayaan APBD murni dan perubahan.
“Kalau dalam sebulan ada sekitar 24 hari kerja, staf kami rata-rata menyelesaikan enam desa per hari. Lumayan cepat,” ungkap Faisal.
Namun, tantangan tidak sedikit. Ratusan desa masih belum memiliki pasokan listrik—hal paling dasar untuk mewujudkan koneksi digital.
“Masih ada lebih dari seratus desa yang bahkan belum teraliri listrik. Kalau listrik enggak ada, apalagi sinyal. Itu problem utama kami,” ujarnya.
Untuk menjawab itu, Diskominfo menyiapkan tiga pendekatan: fiber optik untuk kawasan yang sudah memiliki infrastruktur, wireless untuk wilayah menengah, dan Starlink/VSAT untuk daerah terisolasi. Solusi tenaga surya juga sedang dihitung ulang agar efisien dan tidak membebani APBD Perubahan.
“Kalau pakai tenaga surya, kami hitung ulang agar sesuai perencanaan di APBD Perubahan. Kami khawatir kalau anggarannya tidak dihitung cermat, bisa meledak,” katanya.
Evaluasi mingguan terus dilakukan lewat laporan harian. Diskominfo pun menargetkan pembaruan rutin dalam aplikasi SAKTI, termasuk fitur interaktif, sistem pembayaran digital, hingga integrasi layanan perizinan.
“Ini baru tahap awal. Nantinya akan ada pembaruan setiap bulan. Kami ingin aplikasi ini menjadi pusat informasi andalan bagi masyarakat Kalimantan Timur,” tutur Faisal.
Dari Samarinda ke Nusantara: Kaltim Mantapkan Diri sebagai Pusat Kegiatan Nasional
Kalimantan Timur (Kaltim) tak hanya bersiap sebagai penyangga Ibu Kota Nusantara (IKN), tetapi juga kian mantap memainkan peran strategis dalam agenda pemberdayaan nasional.
Salah satunya melalui kesiapan provinsi ini menjadi tuan rumah puncak peringatan Hari Kesatuan Gerak (HKG) PKK ke-53 dan Rapat Kerja Nasional (Rakernas) X PKK yang akan digelar di Samarinda Convention Hall pada 8 Juli 2025.
Gelaran akbar ini diperkirakan akan dihadiri lebih dari 2.000 peserta dari seluruh Indonesia.
Menurut Kepala Bidang Pemberdayaan, Kelembagaan, dan Sosial Budaya DPMPD Kaltim, Roslindawaty, seluruh elemen telah dipersiapkan secara menyeluruh.
Hal itu ia sampaikan saat melakukan konferensi pers, Jumat, 4 Juli 2025 di Samarinda.
“Kami telah mempersiapkan segala sesuatunya dengan matang, termasuk aspek logistik, acara, hingga keamanan, demi kelancaran HKG dan Rakernas PKK tahun ini,” ujarnya.
Kegiatan ini bukan hanya ajang seremonial, tetapi juga momentum konsolidasi gerakan PKK dalam mendorong pemberdayaan perempuan dan penguatan keluarga—sejalan dengan cita-cita menuju Indonesia Emas 2045.
“Data peserta tentatif menunjukkan antusiasme yang sangat besar dari berbagai daerah, yang menunjukkan pentingnya pertemuan ini dalam mewujudkan cita-cita Indonesia Emas,” jelas Roslindawaty.
Tak hanya acara utama pada 8 Juli, rangkaian kegiatan juga mencakup Gala Dinner di Pendopo Odah Etam pada 7 Juli yang akan dihadiri sekitar 299 tamu, termasuk bintang tamu Titi DJ.
Acara ini akan turut dihadiri oleh Ibu Wakil Presiden Selvi Ananda, Ketua Umum TP PKK Pusat Tri Tito Karnavian, serta Gubernur Kaltim Rudy Mas’ud dan Ketua TP PKK Kaltim, Sarifah Suraidah.
Dalam acara pembukaan, sejumlah agenda menarik akan digelar, mulai dari pameran, pemberian penghargaan, peragaan busana hingga penampilan seni budaya.
Yayasan Gubang Budaya akan menampilkan kolaborasi tradisi-modern, sementara desainer Fanti WN akan menghadirkan Wastra Kaltim—busana berbasis kain tradisional khas daerah. Musik etnik Dayak dari Uyau Moris turut menyemarakkan suasana.
“Kami juga melibatkan masyarakat dalam kegiatan pra-event ini, seperti kunjungan ke UMKM lokal dan pelayanan kesehatan gratis. Ini menunjukkan komitmen PKK untuk terus memberdayakan masyarakat secara luas,” ujar Roslindawaty.
Keterlibatan masyarakat dan pelaku UMKM menjadi penanda bahwa event nasional ini turut menjadi penggerak ekonomi lokal.
Bagi Kaltim, ini adalah momentum memperkenalkan kapasitas daerah sebagai pusat kegiatan nasional di masa depan.
Dengan menjadi tuan rumah HKG dan Rakernas PKK, Kaltim tak hanya memperkuat peran strategis dalam pemberdayaan perempuan dan pembangunan keluarga, tapi juga mengukuhkan diri sebagai wilayah yang siap tampil di level nasional dan internasional.
Kontributor: Giovanni Gilbert