SuaraKaltim.id - Musyawarah Daerah (Musda) Partai Golkar Kalimantan Timur (Kaltim) 2025 bukan sekadar ajang pemilihan ketua.
Lewat penetapan aklamasi Rudy Mas’ud sebagai Ketua DPD Golkar Kaltim periode 2025–2030, forum ini menegaskan kesiapan Golkar menjadi kekuatan politik utama di wilayah penyangga Ibu Kota Nusantara (IKN).
Momentum ini sekaligus mempertegas arah konsolidasi Golkar Kaltim dalam menghadapi agenda besar nasional: pemilu legislatif, pilkada serentak, dan pemilihan presiden 2029.
Hal itu Rudy sampaikan saat berpidato di Hotel Merucure, Samarinda dalam acara Musda Golkar, Sabtu, 19 Juli 2025.
Baca Juga:Potensi Pajak Capai Triliunan, Kaltim Perkuat Pelayanan hingga Wilayah 3T
“Tantangan ke depan jauh lebih besar. Oleh karena itu, periode kedua ini akan kami fokuskan pada konsolidasi menyeluruh, kaderisasi progresif, dan pemenangan menyeluruh di Pileg, Pilkada, hingga Pilpres 2029,” tegas Rudy.
Rudy menyebut penguatan struktur partai akan dilakukan hingga ke tingkat desa dan tempat pemungutan suara (TPS). Ia menolak praktik struktural simbolik yang tak berdampak langsung di lapangan.
“Partai harus hadir sampai ke tingkat paling bawah. Kami akan pastikan struktur di desa dan TPS tidak hanya ada di atas kertas,” ujarnya.
Bersama DPP Partai Golkar, Rudy juga menyiapkan skenario politik jangka panjang untuk mengawal pembangunan IKN.
Menurutnya, Golkar tak hanya ingin menang secara elektoral, tetapi juga aktif memberi solusi bagi pembangunan ekonomi, sosial, dan infrastruktur di Kaltim.
Baca Juga:TBS Sawit Merosot, Petani di Kaltim Kembali Diuji
“Kami siap mengawal keputusan munas untuk terus berkoalisi dengan pemerintahan Pak Prabowo. Namun dalam waktu bersamaan, kader kami juga harus siap maju di eksekutif dan legislatif di semua tingkatan,” terangnya.
Ketua Umum DPP Golkar, Bahlil Lahadalia, yang hadir dalam Musda, menegaskan bahwa konsolidasi partai ke tingkat akar rumput adalah syarat utama kemenangan politik di era modern.
“Kunci partai menang ke depan adalah konsolidasi mayoritas. Kalau tidak menyentuh struktur desa dan kecamatan secara nyata, jangan harap hasil maksimal,” ujar Bahlil.
Penetapan Rudy secara aklamasi, kata Bahlil, mencerminkan kepercayaan kolektif kader Golkar Kaltim.
Tak ada calon tandingan, dan semua pemilik suara dari DPD menyatakan dukungan penuh.
“Ini bukan perintah pusat. Semua kader di Kalimantan Timur secara aklamasi mendukung Rudy. Tidak ada satu pun yang mengajukan diri sebagai lawan,” tegasnya.
Dalam konteks pembangunan IKN, Bahlil juga mengingatkan bahwa Kaltim memegang peran vital, termasuk dalam sektor energi nasional. Ia menyinggung rencana produksi energi besar oleh Eni pada 2027.
“PI-nya (participating interest) akan kita minta untuk diserahkan sebagian ke Pemda Kalimantan Timur. Investasi ini sangat besar, di atas 10 miliar dolar,” ungkapnya.
Di tengah perubahan demografi pemilih, Golkar Kaltim juga didorong untuk melakukan regenerasi kepemimpinan berbasis kerja, teknologi, dan keterlibatan generasi muda.
Rudy menegaskan bahwa partai tak bisa lagi menggunakan pendekatan lama di tengah mayoritas pemilih usia produktif.
Musda kali ini menjadi penanda bahwa Golkar Kaltim siap menjalankan dua peran strategis sekaligus: sebagai motor penggerak kemenangan nasional 2029 dan penjaga kesinambungan pembangunan di era IKN.
Musda XI Golkar Kaltim: Aklamasi di Depan Mata, Konsolidasi Diperkuat
Musyawarah Daerah (Musda) ke-XI Partai Golkar Kalimantan Timur (Kaltim) 2025 menjadi panggung penguatan konsolidasi internal partai, terutama dengan menguatnya dukungan terhadap kepemimpinan Rudy Mas’ud.
Ketua Umum DPP Partai Golkar, Bahlil Lahadalia, secara terbuka menyatakan bahwa Rudy Mas’ud adalah satu-satunya kandidat kuat yang tidak memiliki pesaing dalam kontestasi pemilihan Ketua DPD Golkar Kaltim.
Hal itu disampaikan Bahlil ketika ia memberikan sambutan di Hotel Mercufre, Samarinda, Sabtu, 19 Juli 2025.
“Alhamdulillah, Rudy Mas’ud maju lagi karena tidak ada yang lawan. Baru mendaftar aja tidak berani melawan Pak Rudy. Hebatnya Pak Rudy ini,” ucap Bahlil disadur dari kaltimtoday.co--Jaringan Suara.com.
Menurut Bahlil, keberhasilan Rudy dalam memenangkan Pilkada dan menjabat sebagai Gubernur Kaltim menjadi bukti kepemimpinannya yang kuat dan mendapat kepercayaan luas dari kader maupun simpatisan partai.
Lebih jauh, ia mengungkapkan bahwa dorongan agar Rudy kembali memimpin Golkar Kaltim datang dari mayoritas internal partai.
“Buktinya apa, tidak ada calon yang mengajukan daftar di steering committee,” ujarnya.
Meski situasi mengarah pada aklamasi, Bahlil tetap menegaskan pentingnya menjalankan seluruh proses Musda sesuai aturan organisasi.
Ia juga menekankan kembali fungsi fundamental dari Musda dalam struktur partai di tingkat DPD.
“Setelah terpilih, saya minta Rudy Mas’ud segera melaksanakan musda di tingkat kabupaten. Setelah itu dilanjutkan dengan pergantian pengurus kecamatan, lalu ke desa. Tidak ada satu partai pun yang bisa bertahan dan meraih suara lebih banyak tanpa adanya konsolidasi menyeluruh,” tegasnya.
Dari sisi Rudy Mas’ud sendiri, sambutan yang disampaikan tidak hanya menegaskan kesiapan dirinya untuk kembali memimpin, tetapi juga menjadi panggilan agar seluruh kader menatap masa depan partai dengan lebih solid.
“Kita mau bersama-sama membangun pondasi solid, tantangan ke depan akan lebih besar, khususnya menyelesaikan agenda politik yang sangat strategis,” ucap Rudy.
Dengan tidak adanya calon pesaing dan dukungan penuh dari elite hingga akar rumput partai, Musda kali ini bukan hanya agenda rutin lima tahunan, tetapi juga simbol penguatan barisan Golkar Kaltim menuju kontestasi politik 2029.
Kontributor: Giovanni Gilbert