SuaraKaltim.id - Kasus dugaan kekerasan yang menimpa seorang murid di Bontang menuai perhatian serius Wali Kota Neni Moernaeni.
Ia menegaskan kejadian seperti ini tidak boleh lagi terjadi di lingkungan sekolah.
"Sudah dapat informasi itu. Saya perintahkan Disdik untuk evaluasi," ucap Neni, disadur dari KlikKaltim.com--Jaringan Suara.com, Senin, 1 September 2025.
Neni mengatakan, seluruh proses kini diserahkan kepada Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Bontang agar ditangani secara menyeluruh dan transparan.
Baca Juga:Anak SD di Bontang Diduga Dipukul Guru, Orang Tua: Langsung Dibentak
Jika terbukti ada pelanggaran, guru yang bersangkutan tidak menutup kemungkinan untuk dipindahkan.
“Ini ada banyak versi. Makanya Disdikbud harus cepat turun tangan,” sambungnya.
Sebagai langkah pencegahan, Neni juga mengusulkan setiap sekolah dilengkapi kamera pengawas.
"Kalau ada CCTV-nya semua terpantau," ujarnya menegaskan.
Sementara itu, Plt Kepala Disdikbud Bontang, Saparuddin, mengakui pihaknya sudah berulang kali memberikan teguran kepada oknum guru tersebut, namun tidak ada perubahan.
Baca Juga:Langkah Awal Sekolah Rakyat 24 Samarinda: Mulai dengan 12 Guru, Target 100 Siswa
"Susah mas itu oknum guru sudah sering ditegur. Tapi tidak berubah. Sekarang kami persiapkan untuk mutasi," jelasnya.
Selain memproses pemindahan guru, Disdikbud juga memastikan perlindungan terhadap murid korban.
"Dipindah anaknya kalau tunggu mutasi guru kan lama ada prosesnya," sambung Saparuddin.
Dengan langkah cepat ini, pemerintah kota menegaskan komitmennya untuk memastikan sekolah menjadi ruang aman bagi seluruh peserta didik.