Angka Stunting Turun, Kukar Jadi Contoh Daerah Penyangga IKN

Menurut Aulia, keberhasilan itu tidak lepas dari konsistensi semua pihak dalam mendukung program pemerintah pusat maupun daerah.

Denada S Putri
Senin, 01 September 2025 | 22:03 WIB
Angka Stunting Turun, Kukar Jadi Contoh Daerah Penyangga IKN
Ilustrasi stunting. [Ist]

SuaraKaltim.id - Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) kini diakui sebagai daerah dengan kinerja terbaik di Kalimantan Timur (Kaltim) dalam upaya menekan angka stunting.

Tidak hanya berhasil mencegah kasus baru, Kukar juga mampu menormalkan kondisi bayi di bawah dua tahun yang sebelumnya mengalami stunting.

Data menunjukkan penurunan signifikan dalam tiga tahun terakhir.

Jika pada 2022 prevalensi stunting masih 27,1 persen, maka angka itu turun menjadi 17,6 persen pada 2023 dan kembali menurun menjadi 14,3 persen pada 2024.

Baca Juga:IKN Tak Bisa Sendiri, Kubar Tegaskan Peran Strategis dalam Penurunan Emisi

Capaian ini jauh lebih baik dibandingkan rata-rata Kaltim pada 2024 yang masih berada di angka 22,2 persen.

Hal itu disampaikan Bupati Kukar, Aulia Rahman Basri, di Tenggarong, Senin, 1 September 2025.

“Berkat keberhasilan penanganan stunting ini, maka Ahad kemarin Pemkab Kukar mendapat penghargaan dari Pemprov Kaltim sebagai kabupaten terbaik penanganan stunting,” ujar Aulia, disadur dari ANTARA.

Penghargaan tersebut diberikan langsung oleh Wakil Gubernur Kaltim, Seno Aji, dalam acara puncak Hari Keluarga Nasional (Harganas) Tingkat Provinsi yang dipusatkan di Pendopo Odah Etam Tenggarong.

Menurut Aulia, keberhasilan itu tidak lepas dari konsistensi semua pihak dalam mendukung program pemerintah pusat maupun daerah.

Baca Juga:PPU Siapkan Kota Cerdas agar Sejalan dengan Pembangunan IKN

Kolaborasi melibatkan Organisasi Perangkat Daerah (OPD), posyandu, kader stunting, lembaga sosial, sektor swasta, hingga masyarakat luas.

“Terima kasih kepada seluruh pihak yang sudah mendukung pemerintah dalam mendukung berbagai program pembangunan keluarga, seperti percepatan penurunan stunting, peningkatan akses layanan keluarga berencana, pemberdayaan ekonomi keluarga, serta perlindungan terhadap perempuan dan anak,” katanya.

Aulia menekankan, semakin rendah angka stunting maka semakin besar peluang untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) Kukar. Hal ini menjadi modal penting dalam menyongsong generasi emas.

Ia juga menyebut momentum Harganas sebagai saat tepat untuk memperkuat program pro-keluarga agar masyarakat Kaltim, khususnya Kukar yang sebagian daerahnya masuk dalam Ibu Kota Nusantara (IKN) untuk semakin sehat, sejahtera, dan berdaya saing di masa mendatang.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

Terkini

Ingin dapat update berita terbaru langsung di browser Anda?