- 
Tiga pekerja proyek RDMP Lawe-Lawe di wilayah penyangga IKN tewas tertimbun longsor saat melakukan penggalian manual sedalam hampir tiga meter karena adanya pipa jaringan bawah tanah yang menghambat penggunaan alat berat. 
- 
Polres PPU tengah menyelidiki dugaan kelalaian dalam penerapan standar keselamatan kerja (K3) dan prosedur pengawasan, serta menegaskan bahwa perkara dapat naik ke tahap penyidikan bila ditemukan unsur pelanggaran. 
Pertamina Balikpapan menyampaikan duka dan berjanji melakukan evaluasi total sistem K3, termasuk audit internal dan investigasi menyeluruh untuk mencegah terulangnya kecelakaan di proyek strategis nasional yang berdekatan dengan kawasan IKN.
Menanggapi insiden tersebut, PT Kilang Pertamina Balikpapan (KPB) menyampaikan duka mendalam sekaligus berjanji melakukan evaluasi total terhadap sistem K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja) di seluruh area proyek RDMP Lawe-Lawe yang termasuk bagian dari kawasan penyangga IKN.
Melalui keterangan tertulis, VP Legal & Relation KPB, Asep Sulaeman, menegaskan bahwa keselamatan pekerja akan menjadi prioritas utama pasca kejadian ini.
“Sehubungan dengan kejadian yang menimpa pekerja subkontraktor PT Semen Indonesia Logistik (Silog) di area Lawe-Lawe, kami menyampaikan belasungkawa yang mendalam atas musibah yang terjadi. Kami turut mendoakan agar keluarga yang ditinggalkan diberikan kekuatan dan ketabahan dalam menghadapi musibah ini,” ujarnya.
Asep mengatakan, penanganan korban menjadi fokus pertama perusahaan sejak awal kejadian.
Baca Juga:Tapal Batas PPU dan IKN Jadi Dasar Pemekaran Kecamatan Penajam dan Babulu
Tim gabungan dari Pertamina dan Silog langsung melakukan evakuasi, memberi dukungan kepada keluarga korban, serta berkoordinasi dengan kepolisian dan tenaga medis.
“Kami bersama PT Silog memastikan bahwa prioritas utama saat ini adalah penanganan kepada korban, serta memberikan dukungan moril kepada keluarga korban yang ditinggalkan,” lanjutnya.
Selain itu, Pertamina juga melakukan audit internal dan investigasi menyeluruh untuk mengetahui penyebab pasti kejadian.
“Saat ini, pihak terkait tengah melakukan investigasi menyeluruh terkait dengan kejadian. Hasil dari investigasi tersebut akan menjadi dasar bagi langkah-langkah perbaikan dan pencegahan agar kejadian serupa tidak terulang di kemudian hari,” jelasnya.
Menurut Asep, tragedi di Lawe-Lawe menjadi momentum penting untuk memperkuat penerapan Safety Golden Rules di seluruh proyek, terutama pada area berisiko tinggi seperti penggalian di tanah labil atau dekat pipa aktif.
Baca Juga:Sambut IKN, Pemkab PPU Tata Layanan Publik agar Lebih Terpadu dan Responsif
Ia menegaskan, keselamatan bukan sekadar kewajiban teknis, tetapi komitmen moral perusahaan.
“Kejadian ini menjadi pelajaran penting untuk memperketat pengawasan di lapangan. Dalam proyek besar seperti RDMP Balikpapan, pengawasan keselamatan kerja tidak boleh diabaikan, karena kepatuhan terhadap prosedur K3 harus berjalan seiring dengan percepatan pembangunan,” tandasnya.
 
                 
             
                 
                 
                 
                 
                 
                 
                 
                 
                 
                 
                 
                 
                 
                 
                 
                 
                     
                     
                     
                     
                     
                     
                     
                     
                    